“Tentu ini bukan tugas yang tidak ringan bagi kami, untuk itu kami harus menyiapkan struktur di BKKBN dan juga program kerja di BKKBN,” tambahnya.
Hasto mengungkapkan bahwa dalam Rapat Terbatas (Ratas), Jokowi menginstruksikan BKKBN untuk membenahi manajemen program penurunan stunting yang ada di BKKBN.
Baca Juga: Hasil Lengkap Drawing HSBC BWF World Tour Final 2020, Ginting Berada di Grup Neraka
Menurut Hasto, Anggaran untuk program ini sudah jelas, pemetaan sudah jelas, maka yang belum begitu optimal adalah manajemennya.
Lebih lanjut, Hasto juga mengatakan bahwa upaya pencapaian target sebesar 14 persen merupakan tantangan yang besar, mengingat selama lima tahun terakhir penurunan angka stunting di Indonesia masih berada di angka 1,6 persen per tahun.
“Target dari Jokowi seperti disampaikan Pak Menko sebesar 14 persen, maka kami harus menaikkan percepatan itu menjadi 2,7 persen per tahun,” tutur Hasto.
Baca Juga: Harga Daging Sapi Tinggi, Pemerintah Siapkan Solusi, Begini Penjelasannya!
“Dengan prevalensi stunting sebesar 27,6 persen di tahun 2019, maka dengan perkiraan 20 juta bayi akan lahir dalam empat tahun ke depan, maka diperkirakan sekitar 7,2 juta dari mereka akan mengalami stunting,” tandasnya.
Sebelum menutup keterangan persnya, Hasto mengungkapkan bahwa untuk mencapai target prevalensi stunting 14 persen, jumlah tersebut harus ditekan hingga mencapai sekitar 3,4 juta anak.***