Digabungkannya suara Gus Mus membaca puisi tersebut dengan video demo FPI dianggap Ienas sebagai upaya mengadu-domba.
Ienas lalu menyatakan bahwa curhatannya tersebut tidak serta merta mengamini atau mendukung FPI.
“Apakah dengan menulis klarifikasi seperti ini, saya mendukung FPI? Oh, tentu tidak. Saya termasuk warga negara yang ikut resah menyaksikan sepak-terjang mereka selama ini, yang sering diwarnai kekerasan, meski dengan alasan "nahi mungkar". Googling saja, banyak korbannya,” kata Ienas.***