Waspada! Beberapa Daerah Berikut Diduga Telah Dimasuki Virus Corona Mutasi Baru dari India

28 April 2021, 16:40 WIB
Ilustrasi. Menkes Budi Gunadi Sadikin menuturkan adanya mutasi virus SARS-CoV-2 B 1617 masuk ke Indonesia, diduga telah masuk ke beberapa daerah. /Pixabay/visuals3Dde

PR INDRAMAYU - Meledaknya kasus mutasi Covid-19 yang terjadi di India telah tersebar ke Indonesia.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi yang menyatakan bahwa mutasi virus SARS-CoV-2 B 1617 tersebut telah masuk ke dalam negeri.

Menurut Budi Gunadi, sebanyak 10 orang di Indonesia teridentifikasi telah terkena Virus Corona varian B1617.

Baca Juga: Soal Dugaan Penggunaan Rapit Test Antigen Bekas di Kualanamu, Kimia Farma Dukung Aparat Lakukan Investigasi

Masuknya mutasi virus baru ini disampaikan Budi Gunardi telah masuk ke beberapa daerah provinsi di Indonesia.

"Enam di antaranya adalah impor, jadi masuk dari luar negeri, empat di antaranya adalah transmisi lokal, ada 2 orang di Sumatera, 1 orang di Jawa Barat, dan 1 orang di Kalimantan Selatan," ujar Budi Gunadi, seperti dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Antara.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), varian baru virus SARS-CoV-2 B 1617 atau dise mutan ganda terdeteksi di India dan menjadi salah satu penyebab lonjakan kasus Covid di India.

Baca Juga: Peringati Hari Puisi Nasional dengan Membaca Puisi Aku dan Doa Karya Chairil Anwar

Terkait kasus virus mutasi yang sudah menyebar tersebut, Budi meminta agar provinsi-provinsi di Sumatera, Jawa Barat dan Kalimantan untuk lebih berhati-hati dan selalu mengontrol kasus pandemi Covid-19.

Sementara itu, pemerintah telah menangguhkan pemberian visa kunjungan dan visa tinggal terbatas untuk orang asing di Indonesia.

"Pemerintah sudah menangguhkan sementara pemberian visa kunjungan dan visa tinggal terbatas dan menolak masuknya orang asing yang memiliki riwayat perjalanan 14 hari terakhir ke India, sebelum masuk ke Indonesia," ujar Budi.

Baca Juga: Kesal dengan Aturan Larangan Mudik Lebaran 2021, Supir Mobil Angkutan Ini Pecahkan Kaca Mobilnya Sendiri

Bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang memiliki riwayat perjalanan dari India masih diperbolehkan masuk namun tetap harus menjalani masa karantina selama 14 hari.

Ada beberapa titik kedatangan yang diatur oleh pemerintah terkait upaya menghentikan penyebaran mutasi virus dari India ini, yakni di antaranya di Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Juanda, Bandara Kualanamu, dan Bandara S Ratulangi.

Pelabuhan lautnya juga hanya di Batam, Tanjung Pinang, dan Pelabuhan Duma.

Baca Juga: Turut Berduka Atas Gugurnya 53 Kru KRI Nanggala 402, Sejumlah Gedung di Malaysia Nyalakan Lampu Merah Putih

Pemberlakukan gen sequencing juga dilakukan kepada mereka agar dapat melihat apakah terdapat mutasi baru atau tidak.

Beberapa titik yang diberlakukan screening dan proses karantina di antaranya daerah Batam, Kepulauan Riau selanjutnya perbatasan Indonesia dengan Sabah dan Sarawak, seperti Entikong, Nunukan, Malinau.

Hal tersebut diungkapkan Budi dilakukan untuk memastikan hasil tes serta upaya untuk melindungi rakyat Indonesia dari potensi virus baru yang masuk.

Baca Juga: Tragedi KRI Nanggala 402 Tuai Berbagai Komentar dari Pejabat Negara, Soroti Masalah Evaluasi Alutsista

"Sehingga orang yang masuk akan kita tes dan pastikan semua hasil tesnya kita kirim untuk 'genome sequencing' untuk melindungi rakyat Indonesia dari potensi virus baru yang masuk,” kata Budi.

Lebih lanjut Budi menyampaikan protokol kesehatan untuk tenaga miran Indonesia terus dilakukan.

Puluhan ribu migran Indonesia diperkirakan akan kembali ke Indonesia. Saat ini sudah di atas 100.000 orang telah masuk ke Indonesia.***

Editor: Irwan Suherman

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler