TNI AL Siapkan Beberapa Metode untuk Evakuasi KRI Nanggala 402 ke Permukaan, Dikait hingga Pakai Balon Udara

28 April 2021, 14:05 WIB
TNI AL saat ini sduah menyiapkan beberapa mtode untuk pengangkatan kapal selam KRI Nanggala 402 kepermukaan.* /KALBAR TERKINI/MULYANTO ELSA

PR INDRAMAYU – KRI Nanggala 402 yang ditemukan di kedalaman 838 M oleh tim evakuasi sedang dalam proses pengangkatan ke permukaan.

Pengangkatan KRI Nanggala 402 yang terbelah menjadi 3 bagian sedang dalam proses tahap pendiskusian oleh TNI Angkatan Laut (AL).

Laksamana Muda TNI Muhammad Ali selaku Asisten Perencanaan, Kepala Staf Angkatan Laut (Asrena KSAL) bersama timnya sedang menentukan metode paling tepat yang bisa digunakan untuk mengangkut KRI Nanggala 402.

Baca Juga: Antisipasi Pemudik Lewat Jalur Laut, Sat Polair Polres Indramayu Lakukan Patroli di Pelabuhan

Pemilihan metode yang tepat harus melalui diskusi yang benar-benar matang, sebab kapal selam milik TNI AL tersebut tenggelam di kedalaman 838 M di bawah laut.

Ada beberapa metode yang tersedia untuk mengangkut bangkai KRI Nanggala 402.

Tapi, Muhammad Ali menjelaskan jika letak tenggelamnya KRI Nanggala 402 di kedalaman laut sejauh 838 M mempengaruhi tingkat kesulitan evakuasi pengangkatan.

“Metode ini ada beragam tergantung dengan posisi kapal ada di kedalaman berapa,” ujar Muhammad Ali, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari laman PMJ News.

Baca Juga: Keutamaan dan Keistimewaan Nuzulul Quran, Malam Istimewa 17 Ramadhan Bagi Umat Islam

“Ini juga akan mempengaruhi tingkat kesulitan pengangkatan kapal tersebut,” sambungnya lagi.

Muhammad Ali dan pihak TNI AL lainnya juga memaparkan beberapa kesulitan yang mungkin akan dihadapi jika ingin melakukan evakuasi terhadap KRI Nanggala 402.

Kesulitan yang dipaparkan oleh TNI AL bersumber dari peristiwa tenggelamnya kapal Kursk milik Rusia di Laut Barents yang terjadi pada tahun 2000 silam.

Baca Juga: Usai Munarman Diamankan Densus 88, Tim Kuasa Hukum Ungkap Tak Bisa Bertemu Kliennya

TNI AL mengungkapkan jika Rusia saja yang mampu membuat kapal selam sendiri tetap meminta pertolongan dengan negara lain.

“Itu sekelas Negara Rusia yang memang sudah bisa buat kapal selam sendiri,” ujar Muhammad Ali.

Lebih jauh, Muhammad Ali juga membeberkan beberapa metode yang bisa digunakan untuk pengangkatan KRI Nanggala 402.

Baca Juga: Mbah Mijan Ikut Angkat Bicara Soal Babi Ngepet Viral, Ungkap Perbedaan dengan Hewan Babi

Metode tersebut mulai dari menusuk, mengait, mengangkat badan kapal secara perlahan, menggunakan balon udara hingga metode hembusan angin.

“Kemudian ada yang menggunakan balon udara serta beragam metode lainnya,” jelas Muhammad Ali.

“Bahkan, kita bisa pakai metode hembusan angin yang mana angina dihembuskan melalui selang hingga air di dalam kapal terbuang,” sambungnya lagi.

Baca Juga: Mbah Mijan Ikut Angkat Bicara Soal Babi Ngepet Viral, Ungkap Perbedaan dengan Hewan Babi

Meskipun sudah menyiapkan berbagai metode pilihan, Muhammad Ali menjelaskan jika metode yang akan digunakan nantinya harus tetap memperhatikan kondisi serta tekanan di bawah air.

“Kalau sudah rusak parah, mungkin agak sulit mengangkat seperti Kursk tersebut. Makanya ini sedang kita diskusikan bagaimana cara pengangkatan yang tepat karena kedalamannya tidak dangkal ya,” jelas Muhammad Ali.

Muhammad Ali juga menuturkan jika tenggelamnya KRI Nanggala 402 lebih dalam dari peristiwa tenggelamnya kapal selam milik Argentina.

Baca Juga: Usai Kejar-kejaran di Laut Natuna Utara, KKP Amankan Kapal Pencuri Ikan Berbendera Vietnam

“Lebih dalam daripada tenggelamnya kapal selam Argentina, karena di dalamnya 838 meter,” demikian kata Muhammad Ali.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler