Ahli Gerontologi AS Ungkap Hasil Penelitian Bahwa Puasa Dapat Memperpanjang Usia, Ini Penjelasannya!

- 11 Mei 2022, 04:28 WIB
Ilustrasi puasa.
Ilustrasi puasa. /Freepik

Untuk asupan karbohidrat misalnya, Longo menganjurkan jenis karbohidrat non rafinasi. Ia juga merekomendasikan protein berbasis nabati dan lemak berbasis nabati secukupnya untuk memenuhi sepertiga kebutuhan energi.

Baca Juga: Indonesia Taklukkan Timor Leste 4-1, Peluang Juara Masih Besar

Hal lainnya yang direkomendasikan Longo adalah banyak konsumsi kacang legum, biji-bijian utuh, dan sayur.

Pihaknya juga merekomendasikan konsumsi ikan dan tidak menganjurkan konsumsi daging merah atau olahan. Sedangkan daging putih dapat dikonsumsi dengan jumlah yang sedikit.

"Rendah (konsumsi) gula dan biji-bijian olahan, kacang-kacangan dan minyak zaitun yang cukup, serta sedikit cokelat dark," lanjut Longo.

Baca Juga: Info Lowongan Kerja Mei 2022 di PT Kereta Api Pariwisata untuk Daerah Jabar dan Jatim, Minimal Lulusan SLTA

Yang juga tak kalah penting adalah mengatur kapan waktu makan. Hal itu untuk mengontrol tekanan darah dan menekan risiko resistensi insulin.

Longo merekomendasi jeda makan 12 jam per hari dan melakukan puasa dengan siklus lima hari setiap tiga atau empat bulan.

Studi yang dilakukan oleh Longo dan timnya ini telah dipublikasikan dalam jurnal Cell.

Pihaknya berharap temuan mengenai pengaturan pola makan untuk umur panjang ini dapat menjadi dasar yang kuat untuk rekomendasi asupan gizi dan juga bahan penelitian lebih lanjut di masa mendatang. ***

Halaman:

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah