Untuk asupan karbohidrat misalnya, Longo menganjurkan jenis karbohidrat non rafinasi. Ia juga merekomendasikan protein berbasis nabati dan lemak berbasis nabati secukupnya untuk memenuhi sepertiga kebutuhan energi.
Baca Juga: Indonesia Taklukkan Timor Leste 4-1, Peluang Juara Masih Besar
Hal lainnya yang direkomendasikan Longo adalah banyak konsumsi kacang legum, biji-bijian utuh, dan sayur.
Pihaknya juga merekomendasikan konsumsi ikan dan tidak menganjurkan konsumsi daging merah atau olahan. Sedangkan daging putih dapat dikonsumsi dengan jumlah yang sedikit.
"Rendah (konsumsi) gula dan biji-bijian olahan, kacang-kacangan dan minyak zaitun yang cukup, serta sedikit cokelat dark," lanjut Longo.
Yang juga tak kalah penting adalah mengatur kapan waktu makan. Hal itu untuk mengontrol tekanan darah dan menekan risiko resistensi insulin.
Longo merekomendasi jeda makan 12 jam per hari dan melakukan puasa dengan siklus lima hari setiap tiga atau empat bulan.
Studi yang dilakukan oleh Longo dan timnya ini telah dipublikasikan dalam jurnal Cell.
Pihaknya berharap temuan mengenai pengaturan pola makan untuk umur panjang ini dapat menjadi dasar yang kuat untuk rekomendasi asupan gizi dan juga bahan penelitian lebih lanjut di masa mendatang. ***