Ahli Gerontologi AS Ungkap Hasil Penelitian Bahwa Puasa Dapat Memperpanjang Usia, Ini Penjelasannya!

- 11 Mei 2022, 04:28 WIB
Ilustrasi puasa.
Ilustrasi puasa. /Freepik

INDRAMAYUHITS – Baru-baru ini ahli dalam ilmu kesehatan usia (lansia) atau gerontologi dari University of Southern California, Valter Longo membuat kesimpulan hasil penelitian korelasi puasa, kesehatan dan usia.

Dilansir dari PMJ yang mengutip laman Science Alert, Valter Longo menyampaikan hasil riset yang mengesplorasi hubungan gizi, puasa, gen, dan usia seseorang.

“Kami mengeksplorasi hubungan antara gizi, puasa, gen, dan umur panjang," ungkap Valter Longo, Selasa 10 Mei 2022.

Baca Juga: 5 Keutamaan Puasa Sunah Syawal, yang Kedua dan Kelima Luar Biasa untuk Bekal Akhirat

Menurutnya, kombinasi puasa dan pengaturan pola makan yang tepat diketahui dapat memberikan peluang untuk memaksimalkan harapan hidup.

Namun, pengaturan pola makan yang dijalani perlu disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing individu.

Lansia berusia di atas 65 tahun, kata Longo, membutuhkan pengaturan pola makan dengan komposisi protein yang sedikit lebih banyak.

Baca Juga: HARUS TAHU! Berikut Ini 5 Manfaat Puasa bagi Kesehatan Tubuh, Nomor 1 dan 4 Gak Nyangka

Asupan ini dapat membantu menambah massa tubuh yang menurun dan menjaga agar tubuh lansia tidak semakin rapuh.

Dikatakan, selain pengaturan pola makan yang sesuai, memilih jenis makanan yang tepat juga penting untuk memperpanjang harapan hidup.

Untuk asupan karbohidrat misalnya, Longo menganjurkan jenis karbohidrat non rafinasi. Ia juga merekomendasikan protein berbasis nabati dan lemak berbasis nabati secukupnya untuk memenuhi sepertiga kebutuhan energi.

Baca Juga: Indonesia Taklukkan Timor Leste 4-1, Peluang Juara Masih Besar

Hal lainnya yang direkomendasikan Longo adalah banyak konsumsi kacang legum, biji-bijian utuh, dan sayur.

Pihaknya juga merekomendasikan konsumsi ikan dan tidak menganjurkan konsumsi daging merah atau olahan. Sedangkan daging putih dapat dikonsumsi dengan jumlah yang sedikit.

"Rendah (konsumsi) gula dan biji-bijian olahan, kacang-kacangan dan minyak zaitun yang cukup, serta sedikit cokelat dark," lanjut Longo.

Baca Juga: Info Lowongan Kerja Mei 2022 di PT Kereta Api Pariwisata untuk Daerah Jabar dan Jatim, Minimal Lulusan SLTA

Yang juga tak kalah penting adalah mengatur kapan waktu makan. Hal itu untuk mengontrol tekanan darah dan menekan risiko resistensi insulin.

Longo merekomendasi jeda makan 12 jam per hari dan melakukan puasa dengan siklus lima hari setiap tiga atau empat bulan.

Studi yang dilakukan oleh Longo dan timnya ini telah dipublikasikan dalam jurnal Cell.

Pihaknya berharap temuan mengenai pengaturan pola makan untuk umur panjang ini dapat menjadi dasar yang kuat untuk rekomendasi asupan gizi dan juga bahan penelitian lebih lanjut di masa mendatang. ***

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah