Salah Kaprah Pehobi Pemula Tanaman Anggrek, Salahsatunya Soal Pupuk

16 Februari 2022, 22:20 WIB
Salah Kaprah Pehobi Pemula Tanaman Anggrek, Salahsatunya Soal Pupuk. /Tangkapan layar youtube AAORCHID

INDRAMAYUHITS - Selain pengaturan kadar air atau kelembaban dan akses cahaya matahari, menanam Anggrek juga butuh kehati-hatian soal pupuk.

Banyak pehobi tanaman Anggrek salah kaprah saat memberikan pupuk. Jika tidak sesuai, maka pertumbuhannya terganggu, bahkan bisa saja mati.

Maksud hati ingin agar tanaman Anggreknya tumbuh subur serta berbunga lebat dan indah, justru yang didapat sebaliknya.

Dilansir Indramayu Hits dari akun Youtube Gusti Oka MD berjudul 5 Kesalahan dalam Merawat Anggrek yang di-posting pada 10 April 2021 lalu, konten kreator membagi tips atau cara bagaimana memupuk tanaman tersebut.

Salah Kaprah Soal Anggrek Tak Perlu Dipupuk

Disampaikan, ada yang masih beranggapan bahwa tanaman Anggrek bahwatidak perlu dilakukan pemupukankan, tetapi cukup disiram.

Karena katanya, media tanam sudah menyediakan hara untuk tanaman. Hal ini kurang tepat karena hara yang ada di media tanam sangat terbatas.

Media tanam humus kaliandra saja yang cukup memberikan hara. Namun tidak akan mencukupi untuk kehidupan tanaman anggrek yang panjang.

Humus kaliandra biasanya hanya digunakan untuk menanam tanaman sampai 'remaja'.

"Untuk itu pemupukan tetap harus dilakukan. Gunakan pupuk lengkap dengan kandungan npk dan unsur mikro, kandungan NPK disesuaikan dengan tingkatan umur anggrek," ungkap sang Content Creator.

Salah Kaprah Pemupukan Ditabur di Media Tanam

Akar-akar anggrek adalah akar kafas dan lunak. Mudah sekali rusak atau membusuk. Sehingga, menabur pupuk di media tanam akan meracuni tanaman, akar-akar anggrek pun akan rusak, membusuk dan bisa mati.

Hal yang demikian mungkin tidak disadari oleh para pehobi pemula. Pemupukan tanaman Anggrek yang terbaik adalah menggunakan pupuk daun dengan di-spray-kan ke seluruh tanaman secara merata.

Daun Anggrek mempunyai daya serap cairan lebih kuat dibandingkan akarnya. Pupuk tabur yang bisa digunakan hanya yang bersifat lambat urai yang berbentuk granol dan hanya bisa diberikan tanaman Anggrek yang menggunakan media mos atau humus kaliandra.

Salah Kaprah Merangsang Bunga dengan Pupuk

Disampaikan, karena tidak sabar dan memperhatikan hal lain yang mempengaruhi hal penggunaan maka dilakukan terus memupuk un tuk meransang munculnya bunga.

Yang terjadi justru tanaman rusak, daun-daun dipaksa untuk berfotosintesis dan energinya dipakai untuk pembungaan.

Tanaman tidak diberikan kesempatan untuk menumbuhkan tunas daun yang baru, akibatnya semakin lama sel-sel tua akan mati, karena tunas muda tidak tumbuh cadangan makanan yang ada seluruhnya untuk pembungaan.

Akhirnya tanaman lemah dan mati. Untuk itu harus dijaga keseimbangan pertumbuhan vegetatif dan generatifnya.

Dengan memberikan pupuk dengan kandungan hara sesuai dengan tingkatan pertumbuhannya, misalnya setelah habis berbunga tanaman anggrek akan kembali ke fase vegetatif dengan membentuk tunas daun baru anggrek simpodial, setelah itu masuk kembali ke fase generatif atau pembungaan.

"Itulah hal-hal yang mesti nya tidak boleh dilakukan, kadang tidak disadari dan tersadar setelah tanaman anggreknya mati," sambungnya.

Banyak juga yang kecewa setelah membeli Anggrek berbunga, habis bunganya tidak mau berbunga kembali.

Tanaman anggrek tidak hanya butuh air dan pupuk, kondisi lingkungan yang sesuai dengan jenis anggrek juga ikut berperan tanaman anggrek akan bertumbuh subur dan rajin berbunga. ***

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: Youtube Gusti Oka MD

Tags

Terkini

Terpopuler