Perjuangan Ferry F. Hosain, Sulap Hutan Rusak Menjadi Tanaman Anggrek

- 25 Maret 2021, 14:18 WIB
Ilustrasi anggrek.
Ilustrasi anggrek. /Pixabay/Suju-foto

PR INDRAMAYU - Founder Pusat Studi dan Konservasi Keanekaragaman Hayati Indonesia Ferry F. Hosain mengaku khawatir dengan keberadaan anggrek spesies hutan tropis pegunungan Meratus.

Tanaman cantik yang biasa disebut dengan anggrek Meratus ini kini dalam kondisi memprihatinkan.

Anggrek itu tumbuh di Lembah Bukit Manjai, Mandiagin, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Baca Juga: Begini Kronologi Bocah yang Tewas Akibat Tenggelam di Bekas Lubang Galian C Pekanbaru

Tanaman hias yang dulunya tumbuh subur di Pulau Borneo bagian selatan kini terancam punah.

Penyebabnya akibat degradasi hutan, serta kegiatan alih fungsi lahan dan perambahaan anggrek alam.

Oleh sebab itu dia mengaku akan terus melestarikan anggrek Meratus agar ke depan tidak punah.

Baca Juga: Tak Bisa Selesaikan Masalah Rumah Tangga, Seorang Suami Tusuk Istrinya di Tempat Kerja

Dibantu pegiat lingkungan lain, impian pembina Yayasan Anggrek Meratus Indonesia (YAMI) ini perlahan menjadi kenyataan.

Mereka berusaha menanam kembali anggrek Meratus di lokasi terdegradasi dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari kalsel.antaranews.com, Rabu, 24 Maret 2021.

"Selain di alam, gerakan penanaman anggrek juga kami lakukan di kawasan ruang terbuka hijau kampus ULM di Banjarmasin," ucapnya.

Baca Juga: Denny Cagur Tanyakan Rahasia Isi HP, Begini Reaksi Raffi Ahmad, Singgung Nagita Slavina

"Ratusan anggrek khas hutan Meratus ditanam oleh mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP bersama komunitas pecinta anggrek di Kalsel," ucapnya.

Setelah bekerja keras, impian untuk menanam kembali tanaman anggrek di lokasi membuahkan hasil.

Kini Lembah Bukit Manjai memiliki koleksi ratusan spesies anggrek secara alami.

Baca Juga: Grand Master Catur Hikaru Nakamura Ungkap Level Kekuatan Dewa Kipas: Bukan Seorang Pemula

Bahkan mereka dengan apik menata tanaman anggrek untuk dapat hidup di batang pohon di kawasan lembah Bukit Manjai.

"Anggrek-anggrek ini semuanya ditanam di batang pohon tegakan yang tumbuh di kawasan hutan lembah Bukit Manjai agar terlihat alami dan asri," ujarnya.

Tak hanya itu, rumpun anggrek raksasa (Grammatophyllum speciosum) juga ada di kawasn ini.

Anggrek jumbo ini tumbuh di batang pohon dengan jumlah rumpun mencapai 30 batang.

Alhasil, anggrek raksasa ini kemudian dijadikan sebagai ikon Taman Anggrek Meratus. ***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x