Network
PR INDRAMAYU - Universitas Siliwangi Tasikmalaya tengah dihadapkan "protes" dari calon wisudawan yang akan diwisuda besok, Selasa 24 November 2020.
Bukan tanpa alasan, mereka yang memprotes ini dikarenakan tidak menerima kebijakan kampus terkait pembagian wisuda yang digelar secara online dan offline.
Pasalnya, wisuda offline (tatap muka) hanya diikuti oleh mahasiswa tertentu saja dengan predikat sebagai mahasiswa terbaik di tiap jurusan serta mahasiswa dengan predikat lulusan tercepat.
Baca Juga: Millen Cyrus Ditangkap Polisi karena Narkoba, Netizen Bingung: Masuk Sel Pria atau Wanita?
Sedangkan, selain mereka yang mendapat predikat tersebut, penyematan toga digelar secara online.
Tidak sedikit mahasiswa calon wisudawan yang memprotes hingga berujung mendoakan mahasiswa yang mengikuti wisuda online terkena virus corona.
"Kita doakan saja semua MAHASISWA TERBAIK 'katanya' ada yang terjangkit VIRUS CORONA supaya online semua," kata Jhiwana dalam sebuah screenshot-an di grup Telegram yang dibuat panitia penyelenggara.
Baca Juga: [BREAKING NEWS] Millen Cyrus Ditangkap Atas Dugaan Kasus Narkoba, Polisi Sita Paket Sabu
Menanggapi hal itu, salah satu mahasiswa terbaik yang tak mau disebutkan namanya angkat bicara menanggapi "protes" yang berujung doa yang terbilang menyakitkan tersebut.
Ia memahami calon wisudawan yang mengikuti wisuda online kecewa dengan kebijakan tersebut.
"Tapi jangan dikira yang ikut offline juga sepenuhnya enak. Kami juga ke kampus sendiri, gaboleh diantar sama orang tua. Orang tua saya sendiri nonton di rumah," katanya.
Baca Juga: Tanggapi Wisuda yang Diprotes Calon Wisudawan, Asep: Blended System Tidak Akan Kurangi Makna Prosesi
"Lalu apa yang dipermasalahkan? Saya juga kalau misal semua online, gak masalah," tambahnya.
Hanya saja, kata dia, karena ada undangan dari panitia sebagai bentuk apresiasi atas prestasi yang diraih, ia harus mengikuti wisuda secara offline di kampus Universitas Siliwangi.
"Yang bikin geleng-geleng kepala adalah hujatan-hujatan yang dilontarkan kepada perwakilan wisuda offline, sampai-sampai mendoakan yang buruk. Saya harap untuk yang sudah mendoakan yang tidak-tidak segera dapat hidayah agar bisa menjaga lisannya dan hanya berkata yang baik," tukasnya.
Baca Juga: Baru Saja Terkenal, Dimas Ahmad Dibilang Sombong oleh Irwansyah hingga Ditegur Raffi Ahmad
Sebagaimana diketahui, Universitas Siliwangi (Unsil) diagendakan akan menggelar Wisuda Program Diploma, Sarjana dan Magister Periode I Tahun Akademik 2020/2021.
Menurut informasi yang diterima PikiranRakyat-Indramayu.com, awalnya pihak universitas akan menggelar perhelatan wisuda secara offline tanpa terkecuali dengan syarat calon wisudawan harus di-rapid test.
Namun, informasi selanjutnya mengabarkan wisuda diputuskan dibagi menjadi dua, yakni secara online dan offline.
Baca Juga: Hasil Kualifikasi GP Portugal: Oliveira Pole Position, Rossi ke-17, Juara Dunia Start dari Posisi 20
Banyak mahasiswa merasa kecewa serta tidak terima dengan keputusan 'dadakan' tersebut.
Mahasiswa calon wisudawan itupun melayangkan protes dan kritik di grup Telegram yang dibuat pihak penyelenggara wisuda.
"Mohon maaf pak, bapak kesal dan pusing yah mendengar keluh kesah kami @adikhairul. Kami juga kecewa pak mendengar kebijakan pimpinan yang menguntungkan sebelah pihak," tulis Jhiwana.
Baca Juga: Salah Satu Calon Bupati Indramayu Terkonfimasi Positif Corona, Disiplin Prokes Kembali Diintensifkan
"Salah satu pertimbangan kenapa wisuda online adalah karena dalam situasi PANDEMI," terang Adi Khairul.
Tak puas dengan jawaban tersebut, calon wisudawan terus memprotes hingga meminta wisuda November diundur.
"Kebanyakan disini mungkin cemburu terhadap yang offline Pak termasuk saya. Jika bisa, yang offline ditiadakan biar adil," timpal R.
Baca Juga: Didoakan Kena Corona, Mahasiswa Terbaik Unsil: Jangan Dikira Wisuda Offline Sepenuhnya Enak!
"Semua wisudawan harus online, jangan mentang-mentang mereka terbaik nilainya jadi bisa offline," tambahnya.
"Undur undur undur," timpal Andris.
"Sekali lagi, saya hanya pelaksana lapangan ga bisa ambil kebijakan diundur dan dimajukan," kata Adi Hairul.***
