PR INDRAMAYU - Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Barat (Jabar), Daud Achmad mengakui angka kasus positif aktif Covid-19 di wilayahnya terbilang tinggi bila dibandingkan dengan provinsi lainnya.
Ia menyebutkan, tingginya mobilitas maupun aktivitas masyarakat di wilayah Bogor, Depok dan Bekasi (Bodebek) menjadi salah satu penyebab naiknya angka kasus positif aktif Covid-19 di Jawa Barat.
Dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com dari situs RRI, Mengingat Bodebek merupakan episentrum penyebaran Covid-19, yang juga berdekatan dengan wilayah DKI Jakarta.
Baca Juga: Pecahkan Fakta tentang Lidah Buaya Bisa Menurunkan Berat Badan dengan Baik
“Kita tahu semua bahwa episentrum Covid-19 di Jawa Barat adalah Bodebek. Bodebek itu tidak terlepas dari DKI Jakarta, mobilitas orang, orang DKI maupun Bodebek pergi ke DKI, pulang ke Bodebek. Nah disini masih tetep ada 70 persen kasus aktif itu berada di sana dengan pergerakan orang yang relatif lebih banyak dan banyak,” jelasnya di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (6 November 2020).
Data dari Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat (Pikobar), kasus positif aktif Covid-19 di Jawa Barat hingga Kamis 5 November 2020 malam, bertambah 627 kasus tercatat 10.062 kasus, bertambah sekitar 627 kasus.
Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Video Detik-detik Dalang Ki Seno Nugroho Meninggal Dunia, Simak Faktanya
Daud juga mengatakan, selain tingginya mobilitas masyarakat di wilayah Bodebek, pemerintah Provinsi Jabar saat ini tengah melakukan pengecekan data pasien sembuh yang menjalani isolasi mandiri tercatat dengan baik atau tidak.
Sedangkan pasien yang sembuh di rumah sakit, tegas Daud, otomatis sudah tercatat dengan baik.