Akibat Pandemi Covid-19, Bogor Laporkan Data Warga Miskin Bertambah jadi 9,26 Persen

- 8 Desember 2020, 16:05 WIB
Ilustrasi dampak kemiskinan
Ilustrasi dampak kemiskinan /PIXABAY/Billy Cedeno

PR INDRAMAYU - Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat,

mencatat ada penambahan warga miskin di wilayahnya menjadi 9,26 persen sebagai efek dari pandemi Covid-19.

"Sesuai data BPS (Bada Pusat Statistik). Kami ingin kemiskinan turun. Tapi karena efek pandemi jadi naik lagi. Pada triwulan kedua, kondisi kemiskinan ditargetkan 6,78 persen, tapi kondisi saat ini 9,26 persen. Ada peningkatan," ungkap Kepala Bappedalitbang Kabupaten Bogor Suryanto di Cibinong, Bogor, Senin.

Baca Juga: Catat! Untuk Daerah Sulit Sinyal, Begini Skema Penghitungan Suara di TPS Tanpa Jaringan Internet

Angka kemiskinan tersebut anjlok drastis selama pandemi Covid-19, dari 7,14 menjadi 9,26 persen hingga Juni 2020.

Menurutnya, dalam Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2023 Kabupaten Bogor, angka kemiskinan itu ditargetkan mampu ditekan menjadi 6,23 persen pada 2023.

Namun, bencana alam pada awal 2020 disusul pandemi Covid-19 membuat Pemkab Bogor merevisi target.

Baca Juga: Gubernur Jawa Barat Kembangkan Pariwisata dan Pemulihan Ekonomi Melalui Jabar Explore 2020

"Ya harus realistis. Karena diprediksi juga pandemi ini masih berlangsung hingga Idul Fitri 2021. Kita tidak bisa memaksakan target itu. Karena ini berpengaruh pada capaian kinerja kepala daerah nanti di akhir masa jabatan," kata Suryanto.

Selain itu, pemerintah pusat juga menerapkan kebijakan yang berpengaruh pada struktur penganggaran di daerah, termasuk Pemkab Bogor.

Halaman:

Editor: Evi Sapitri

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x