Hadir dalam Pembukaan Pelatihan Relawan Covid-19, Ridwan Kamil Ungkap Tugas Utama para Peserta

19 Oktober 2020, 20:13 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil membuka Program Pelatihan Relawan Penanggulangan COVID-19 di SMKN 3 Bandung, Senin, 19 Oktober 2020. /

PR INDRAMAYU – Pandemi Covid-19 yang tak juga berakhir memaksa banyak pihak mengambil langkah strategis untuk menanggulanginya.

Ada lembaga yang melakukan penggalangan dana, ada kepala daerah yang membuat kebijakan tertentu, ada pula yang yang mengabdikan diri menjadi relawan.

Salah satu langkah strategis tersebut dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Lembaga itu menginisiasi pembentukan relawan penanggulangan Covid-19.

Baca Juga: Yogyakarta jadi Tempat Mendag Agus Suparmanto Lepas 25 Kontainer Ekspor Senilai Rp10,68 Miliar

Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari laman resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat, BNPB mengadakan pelatihan relawan Covid-19 di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Kota Bandung yang berlokasi di Jln. Solontongan, Kota Bandung.

Pelatihan relawan tersebut untuk ditempatkan di wilayah Bandung Raya. Area tersebut meliputi Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Sumedang.

Oleh karena tim yang dilatih tersebut bernama Relawan Penanggulangan Covid-19 Wilayah Bandung Raya.

Baca Juga: Masih Ingat Harry Potter? Kini Para Penggemar Bisa Menaiki Kereta ‘Hogwarts Express’

Pelatihan yang digelar pada Senin, 19 Oktober 2020, tersebut dibuka oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Ia menyatakan bahwa mengajak masyarakat mematuhi protokol kesehatan adalah tugas utama relawan.

"Hingga saat ini ada tiga kelompok masyarakat menanggapi covid. Ada yang sama sekali tidak percaya, ada yang percaya tetapi tidak berupaya melaksanakan protokol kesehatan, ada yang percaya dan melaksanakan protokol kesehatan. Nah tugas utama relawan adalah menggiring masyarakat di kelompok pertama dan kedua tadi," ujar Ridwan Kamil.

Pria yang kerap disapa Kang Emil itu menyatakan bahwa modal utama relawan adalah keikhlasan dan semangat.

Baca Juga: Hasil Survei Tunjukan 44,9 Juta Orang Merasa Tidak Mungkin Terpapar Covid-19, Satgas Angkat Bicara

Selain itu, semangat tersebut perlu digelorakan untuk mengabdi pada negara dan harus tertanam pada jiwa relawan.

"Jika Anda punya ilmu, sumbangkan ilmunya. Jika Anda punya harta, sumbangkan hartanya. Jika Anda punya tenaga, sumbangkan tenaganya. Dan jika Anda tidak memiliki ketiganya, maka bentuk bela negaranya adalah berupaya agar Anda sendiri tidak terkena virus covid," ujar Kang Emil.

Latar belakang relawan terdiri dari berbagai macam profesi. Hal itu diungkap Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, Dani Ramdani. Adapun pelatihan tersebut akan dilaksanakan secara bergiliran dari 15 Oktober sampai 9 November 2020.

Baca Juga: Hati-Hati Terima Informasi, Kominfo Jaring 2000 Hoaks Perihal Pandemi Covid-19

"Mereka ikut secara bergiliran hingga 9 November nanti hingga mencapai jumlah tiga ribu relawan. Hari ini misalnya 100 relawan, selesai, dilanjutkan besok 100 lagi dan seterusnya," ujar Dani.

Terkait materi pelatihan, Dani mengungkapkan bahwa terdapat 4 poin utama yang menjadi perhatian. Materi tersebut berkaitan secara langsung dengan tugas relawan.

"Yaitu tentang materi kerelawan itu sendiri, materi komuniaksi publik, materi tentang pandemi, dan terakhir materi tentang ketahanan pangan," tutur Dani.

Baca Juga: Torehkan Prestasi, 5 Mahasiswa Unpad Ciptakan Software yang Bisa Monitor Bencana Alam

Pembentukan relawan penanggulangan Covid-19 telah diselenggarakan di 3 provinsi. Di antaranya adalah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatera Utara. Pembukaan pelatihan turut dihadiri wakil dari BNPB yaitu Lilik Kurniawan.***

Editor: Evi Sapitri

Sumber: Pemprov Jabar

Tags

Terkini

Terpopuler