Pendeta Ortodoks Yunani Ditembak Orang tak Dikenal Sebanyak 2 Kali di Gereja Prancis

- 1 November 2020, 13:00 WIB
Ilustrasi. Pendeta di sebuah gereja di Lyon, Prancis, yang ditembak oleh seseorang tak dikenal pada Sabtu, 31 Oktober 2020.
Ilustrasi. Pendeta di sebuah gereja di Lyon, Prancis, yang ditembak oleh seseorang tak dikenal pada Sabtu, 31 Oktober 2020. /Pixabay

 

 
PR INDRAMAYU - Pada Sabtu, 31 Oktober 2020, Pendeta Ortodoks Yunani ditembak hingga mengalami luka parah di salah satu gereja di Kota Lyon, Prancis, namun pelaku berhasil kabur setelah melakukan penyerangan, menurut keterangan sumber dari kepolisian setempat dan saksi mata.
 
Beberapa jam setelah kejadian tersebut, belum menunjukkan informasi lebih lanjut terkait motif penyerangan.
 
Petugas tidak menyebutkan serangan tersebut berkaitan dengan terorisme.
 
 
Berdasarkan sumber dari kepolisian dan lembaga peradilan mengatakan anti terorisme belum didatangkan.
 
Pendeta tersebut ditembak sebanyak dua kali sekitar pukul 16:00 waktu setempat, ketika sedang menutup gereja dan saat ini sedang dilakukan perawatan medis akibat mengalami luka serius, kata sumber kepolisian.
 
Sumber dari kepolisian lainnya mengatakan pendeta tersebut berkebangsaan Yunani dan memberikan informasi layanan darurat ketika mereka tiba dan tidak mengenali penyerangan itu.
 
 
Sementara itu, saksi mata mengatakan gereja yang berada di pusat Kota Lyon itu merupakan Ortodoks Yunani.
 
Pejabat pemerintah Yunani mengidentifikasikan pendeta itu bernama Nikolaos Kakavelakis.
 
Dadi sumber pertama kepolisian mengatakan, seorang yang diduga tersangka kemudian ditangkap selang beberapa jam usai aksi serangan terjadi, di sebuah kios kebab di Kota Lyon. Selanjutnya ditahan di kantor polisi.
 
 
Dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com melalui Antara, sejauh ini tidak ada konfirmasi apakah orang tersebut merupakan tersangka penyerangan, atau indikasi apakah polisi juga masih mengejar terduga lainnya.
 
Dilain kesempatan, sumber di kantor kejaksaan Lyon mengatakan investigasi dalam upaya pembunuhan telah dilakukan.
 
Serangan tersebut terjadi selang dua hari usai seseorang yang meneriakkan "Allahu Akbar" memenggal seorang perempuan serta dua orang lainnya tewas di gereja Kota Nice.***

Editor: Evi Sapitri

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x