PR INDRAMAYU - Pada Sabtu, 31 Oktober 2020, Pendeta Ortodoks Yunani ditembak hingga mengalami luka parah di salah satu gereja di Kota Lyon, Prancis, namun pelaku berhasil kabur setelah melakukan penyerangan, menurut keterangan sumber dari kepolisian setempat dan saksi mata.
Beberapa jam setelah kejadian tersebut, belum menunjukkan informasi lebih lanjut terkait motif penyerangan.
Petugas tidak menyebutkan serangan tersebut berkaitan dengan terorisme.
Berdasarkan sumber dari kepolisian dan lembaga peradilan mengatakan anti terorisme belum didatangkan.
Pendeta tersebut ditembak sebanyak dua kali sekitar pukul 16:00 waktu setempat, ketika sedang menutup gereja dan saat ini sedang dilakukan perawatan medis akibat mengalami luka serius, kata sumber kepolisian.
Sumber dari kepolisian lainnya mengatakan pendeta tersebut berkebangsaan Yunani dan memberikan informasi layanan darurat ketika mereka tiba dan tidak mengenali penyerangan itu.
Baca Juga: Anies Baswedan Umumkan UMP DKI Jakarta 2021 Naik Rp4,4 Juta untuk Sektor Usaha tak Terdampak
Sementara itu, saksi mata mengatakan gereja yang berada di pusat Kota Lyon itu merupakan Ortodoks Yunani.
Pejabat pemerintah Yunani mengidentifikasikan pendeta itu bernama Nikolaos Kakavelakis.
Dadi sumber pertama kepolisian mengatakan, seorang yang diduga tersangka kemudian ditangkap selang beberapa jam usai aksi serangan terjadi, di sebuah kios kebab di Kota Lyon. Selanjutnya ditahan di kantor polisi.
Dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com melalui Antara, sejauh ini tidak ada konfirmasi apakah orang tersebut merupakan tersangka penyerangan, atau indikasi apakah polisi juga masih mengejar terduga lainnya.
Dilain kesempatan, sumber di kantor kejaksaan Lyon mengatakan investigasi dalam upaya pembunuhan telah dilakukan.
Serangan tersebut terjadi selang dua hari usai seseorang yang meneriakkan "Allahu Akbar" memenggal seorang perempuan serta dua orang lainnya tewas di gereja Kota Nice.***