Indonesia Turut Mengecam Aksi Teror di Kota Nice, Kemlu: Total Ada 4.023 WNI di Prancis

- 30 Oktober 2020, 11:56 WIB
Prancis siaga satu usai teror di Nice.
Prancis siaga satu usai teror di Nice. /Instagram/emmanuelmacron/

PR INDRAMAYU - Indonesia turut mengecam aksi teror yang terjadi di Kota Nice, Prancis, yang menewaskan tiga orang serta beberapa orang yang mengalami luka-luka.

"Indonesia menyampaikan simpati dan duka cita mendalam kepada korban dan keluarga korban,” demikian keterangan yang dirilis Kementerian Luar Negeri RI, Jumat 30 Oktober 2020.

Dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com melalui Antara, KBRI Paris dan KJRI Marseille segera lakukan koordinasi dengan aparat setempat dan simpul-simpul WNI termasuk juga Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) agar memastikan kondisi para WNI.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Pemilik SIM C Dapat Bantuan Dana Covid-19 Rp900.000 Selama 3 Bulan, Simak Faktanya

"Hingga saat ini, tidak terdapat informasi adanya korban WNI dalam serangan tersebut,” ujar Kemlu.

Terdapat total sebanyak 4.023 WNI yang tinggal di Prancis, dan 25 orang di antaranya menetap di Kota Nice dan sekitarnya.

Pemerintah Prancis, meningkatkan status peringatan keamanan tertinggi pada Kamis, 29 Oktober 2020, setelah terjadi peristiwa aksi teror yang mengakibatkan seorang warga di Nice tewas.

Baca Juga: Covid-19 Jadi Sebab Merosotnya Harga Minyak Dunia hingga 4 Persen, Simak Penjelasannya

Berdasarkan laporan dari Reuters, seorang perempuan yang tewas terpenggal dan dua orang lainnya tewas setelah diserang oleh tersangka seorang pelaku teror di gereja di Kota Nice.

Selang beberapa jam setelah serangan aksi teror tersebut, polisi berhasil menembak mati terduga seorang pria yang mengancam pejalan kaki dengan pistol di Montfavet, yang dekat dengan Kota Avignon, Prancis.

Stasiun radio Europe 1 mengatakan, dua pelaku mendengar seruan "Allahu Akbar" saat aksi teror berlangsung.

Baca Juga: Selama Momen Libur Panjang Oktober 2020, Operasi Gabungan Digelar di Obyek Wisata Jawa Barat

Sejumlah media juga memberitakan seorang pria asal Arab Saudi yang telah ditangkap oleh aparat di Kota Jeddah, Arab Saudi, setelah dia melakukan serangan dan mengakibatkan seorang penjaga di Kantor Konsulat Prancis, alami luka-luka.

Pasca kejadian pemenggalan itu, Wali Kota Nice, Christian Estrosi melalui unggahannya di Twitter mengatakan, serangan tersebut merupakan aksi teror yang pernah terjadi di Gereja Notre Dame dan serupa dengan aksi serangan yang mengakibatkan seorang guru asal Prancis, Samuel Paty pada bulan ini.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x