PR INDRAMAYU – Debat terakhir untuk calon presiden (capres) Amerika Serikat antara Donald Trump dan Joe Biden diadakan pada Kamis malam 22 Oktober 2020, atau Jumat pagi 23 Oktober 2020 waktu Indonesia. Pelaksanaan debat berselisih 12 hari menuju pemilihan.
Debat ini adalah kesempatan terakhir Biden dan Trump untuk menguraikan visi yang berbeda terkait negaranya, Amerika Serikat (AS).
Biden unggul di banyak negara bagian dan tengah melakukan persiapan lebih untuk debat terakhir tersebut. Trump menghadapi kekurangan dana kampanye.
Baca Juga: Kabar Terbaru Kasus Kebakaran Gedung Kejagung, Polri: Bukan karena Arus Pendek
Untuk mengantisipasi kalahnya Trump, beberapa penasihat menganjurkan calon petahana tersebut untuk mengurangi sikap agresifnya yang ia tunjukkan pada debat pertama yang lalu. Ia perlu bersikap rendah hati dalam memandang kompetitornya tersebut.
Trump agaknya mengabaikan kesempatan untuk melakukan kampanye terkait seruan pemersatu bangsa.
Pendekatan Trump dilihat lingkaran dalamnya justru berusaha mengalihkan perhatian masyarakat dari pandemi Covid-19, kemerosotan ekonomi, dan krisis lain yang ada selama Trump menjabat.
Baca Juga: Telan Kerugian Bersih Rp617 Miliar, PT Matahari Tutup 7 Gerai Akibat Covid-19
Pada debat terakhir tersebut, terdapat saling lempar tuduhan mengenai xenofobia dan Tiongkok saat membicarakan isu pandemi Covid-19.