Bercucuran Darah dari Mulut dan Hidung, Adu Banteng Pertama Usai Lockdown Dikecam Aktivis Satwa

- 30 Juli 2020, 11:40 WIB
SEEKOR banteng mati usai insiden adu banteng pertama pasca lockdown di Spanyol.*
SEEKOR banteng mati usai insiden adu banteng pertama pasca lockdown di Spanyol.* /Daily Star/ La Tortura No Es Cultura / Penjaga Binatang melalui Berita Pen

"Angka-angka berbicara sendiri: di Spanyol, mayoritas dari kita menolak digelarnya adu banteng. Inggris pada 2005 melarang perburuan rubah.

"Tiongkok hampir sebulan yang lalu melarang pembiakan anjing untuk konsumsi manusia. Tradisi tidak bisa digerakkan," kata Carmen Ibarlucea, dari kelompok hak-hak hewan La Tortura No Es Cultura.

Baca Juga: Netizen Menguak Artis di Balik Nama VS, Polisi Sita Barang Bukti Rp30 Juta dan Alat Kontrasepsi

Adu banteng di Spanyol dilaporkan menjadi salah satu ladang mata pencaharian yang terpukul keras akibat pandemi virus corona.

Tak ada dana pemerintah untuk membantu petarung arena mengumpulkan pundi-pundi uang.

"Lobi adu banteng telah menuntut selama berbulan-bulan, meminta uang publik dan menuntut untuk dapat mengadakan adu banteng.

Baca Juga: Dokter di AS Sudah 5 Tahun Mandi Tidak Pakai Sabun, Banyak yang Jijik Tapi Ternyata Bikin Awet Muda

"Dan apa yang terjadi? Ini telah gagal total, para penggemar yang dituduhkan belum menanggapi. Bagaimana bisnis yang kejam yang bangkrut ini terus disubsidi dengan dana publik?

"Ini adalah pemborosan pajak Spanyol dan Eropa pada saat sangat dibutuhkan," Marta Esteban Miñano, dari Animal Guardians.

Akan tetapi, orang-orang yang bekerja di sektor adu banteng mengklaim jika Pemerintah Spanyol menggunakan pandemi sebagai kesempatan untuk membunuh tradisi kontroversial.

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Pikiran Rakyat Tasikmalaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah