PR INDRAMAYU – Situs belanja brand fashion asal Swedia yakni H&M diblokir oleh pengecer online China.
Situs milik H&M diblokir setelah brand ternama tersebut melontarkan sebuah pernyataan khawatir atas kondisi yang menimpa Muslim di Uighur.
H&M menyebutkan jika pihaknya mendapat laporan dari organisasi masyarakat sipil dan media setempat yang memberitakan mengenai kerja paksa.
Baca Juga: Legenda: Jika Saya Adalah Real Madrid, Saya Akan Datangkan Erling Haaland dan Kylian Mbappe
Rasa simpati tersebut rupanya juga mendapat dukungan dari para aktivis dan beberapa politisi Barat.
Lewat tuduhan tersebut mereka menyatakan jika China sudah melakukan penyiksaan, kerja paksa, dan sterilisasi Muslim Uighur di Xinjiang.
Sebenarnya, pernyataan yang dibuat oleh H&M sudah muncul sejak tahun lalu dan tidak tahu kenapa ungkapan simpati tersebut kembali diungkit di hadapan publik China.
Baca Juga: Jelang Mudik Lebaran 2021, Kemenhub: Masih Menunggu Hasil Ratas dengan Presiden Jokowi
Akibat dari pemblokiran situs belanja tersebut, toko resmi H&M di Alibaba’s Tmall yang merupakan sebuah platform e-commerce tidak bisa diakses.