Baca Juga: Viral di Media Sosial, Aksi Bidan Selamatkan Ibu Melahirkan Hingga ke Rumah Sakit Gunakan Perahu
Pengekangan Polandia pada hak-hak gay, yang terjadi di Hongaria, adalah di antara beberapa masalah yang telah menciptakan gesekan antara Uni Eropa dan pemerintah sayap kanan yang berkuasa di dua negara bekas anggota komunis tersebut.
Masih dikutip dari sumber yang sama, selama dua tahun terakhir, lebih dari 100 kota dan wilayah di Polandia telah mendeklarasikan diri mereka sebagai “zona bebas LGBT" atau lebih tepatnya anti LGBT.
Sementara itu permasalahan ini semakin memanas ketika Uni Eropa menanggapi hal ini dengan mengancam akan menahan sejumlah dana Eropa dari kota-kota tersebut, yang telah ditawarkan oleh pemerintah Polandia untuk diganti.
Baca Juga: Imbau Masyarakat Tak Resah, Polisi Amankan 16 Orang yang Diduga Jalankan Ritual di Pandeglang
Sebelumnya diketahui bahwa Resolusi Parlemen Eropa dengan jumlah 492 suara mendukung pelegalan LGBT sementara 141 suara menentang pergerakan tersebut.
Dengan demikiran mereka menyatakan semua wilayah Uni Eropa sebagai "Zona Kebebasan LGBT", namun hal tersebut mendapat bantahan yang jelas ari Polandia yang mengatakan negara mereka adalah “Zona Bebas LGBT” atau lebih tepatnya “Zona Anti LGBT”.
Hal ini kemudian kembali dipertegas oleh Partai Hukum dan Keadilan (PiS) yang berkuasa di Polandia dengan mengatakan hak-hak gay adalah ancaman bagi gaya hidup tradisional di salah satu negara paling Katolik di Eropa tersebut.
Mereka mengatakan bahwa negara mereka telah beralih ke politik kefanatikan untuk mempertahankan kekuasaan, terutama sejak pemilu tahun lalu, yang dimenangkan oleh Presiden petahana PiS Andrzej Duda dengan seruan kepada pemilih konservatif yang menekankan pesan-pesan anti-gay.***