PR INDRAMAYU - Kecaman yang dilakukan oleh para aktivis kepada Hakim Agung Sharad Arvind Bobde, untuk mundur dari jabatannya karena tawaran atas pernikahan kepada pelaku pemerkosaan terjadi di India.
Kasus ini berawal dari penangkapan seorang pria yang dituduh menguntit, mengikat, mencekik, serta telah berulang kali memperkosa seorang gadis kecil yang bahkan masih bersekolah.
Pria tersebut juga mengancam akan menyiramnya dengan bensin dan membakarnya, serta akan membunuh saudara laki-lakinya jika anak tersebut mengaku.
Baca Juga: UPDATE Kasus Covid-19 Indonesia Sore Ini Rabu 3 Maret 2021, Jawa Barat Posisi 2 Hampir 16 Persen
Kejahatan itu terungkap ketika korban yang masih di bawah umur tersebut mencoba untuk melakukan tindakan bunuh diri.
Sesampainya kasus kejahatan ini di pengadilan umum, bukannya memberikan hukuman berat bagi pelaku, diketahui bahwa Hakim Agung malah menawarkan kepada pelaku kejahatan untuk menikahi korban yang berstatus anak di bawah umur si pelaku.
Mengetahui hal tersebut, lebih dari 3.500 orang melakukan petisi atas dasar keprihatinan.
Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Drive-Thru Khusus Lansia Telah Resmi Diberlakukan, Simak Langkah-Langkahnya!
Dari jumlah tersebut termasuk di dalamnya berasal dari 50 kelompok, termasuk Asosiasi Wanita Progresif Seluruh India, Federasi Nasional Wanita India, Saheli, Forum Melawan Penindasan Wanita, Kolektif Bebaak.