Hadirin Jama’ah Jum’ah rahimakumullah
Lalu yang ketiga, yang harus kita lakukan adalah mendorong isu iklim dan isu lingkungan hidup menjadi arus utama di dalam kurikulum pendidikan kita, mulai dari pendidkan pra sekolah, sekolah dasar, pesantren-pesantren, sekolah umum, maupun universitas. Sebagaimana diungkapkan oleh Fazlur Rahman, seorang pemikir Muslim yang menjadi guru Cak Nur: “Pembaharuan pemikiran Islam, bagaimana pun harus di mulai di lembaga pendidikan.” Nah, menurut khatib pandangan ini sangat tepat, relevan dan kontekstual dengan kondisi kita sekarang.
Dalam jangka panjang, krisis iklim sangat penting dimitigasi melalui pendidikan sejak dini. Pengarusutamaan isu iklim ke dalam kurikulum lembaga pendidikan juga harus dimaknai sebagai upaya pembaharuan kurikulum pendidikan dalam rangka merespon perkembangan isu termutakhir. Dengan demikian, menyelesaikan krisis ekologi atau krisis lingkungan melalui pendidikan adalah sebuah keniscayaan.
Barakallahu li wa lakum bil Qur’anil Azhim wa naf’ani wa iyyakum bima fihi minal ayati wa dzikril hakim wa taqabbala minni wa minkum tilawatahu innahu huwas sami’ul alim
Baca Juga: Spoiler Manga Jujutsu Kaisen Chapter 160: Kemunculan Geto Palsu dan Bergabungnya Hakari Dalam Tim
KHUTBAH KEDUA
Alhamdulillahi rabbil alamin wa bihin nasta’inu ala umurid dunya wad dinn. Asyhadu an laa ilaha illaLlah wa asyhadu anna Muhammadan Rasulullah.
Hadirin Jama’ah Jum’ah rahimakumullah
Izinkan khatib menambahkan satu poin di khutbah kedua ini. Isu krisis iklim belum begitu populer dan menjadi perhatian luas masyarakat muslim di Indonesia. Mayoritas kita lebih banyak memperdebatkan persoalan-persoalan agama yang tidak banyak berhubungan langsung dengan kehidupan planet bumi. Topik-topik perdebatan masih diwarnai oleh hal-hal yang berbau politisasi agama.
Sudah saatnya isu ini menjadi pembahasan utama di dalam forum-forum keagamaan, semacam pengajian, majelis taklim, maupun khutbah Jum’at, bahkan dalam kehidupan sehari-hari.