Taukah Kamu? Ternyata Makan Buah dan Sayur Bisa Jaga Suasana Hati Lho, Berikut Penjelasannya!

5 Desember 2020, 13:00 WIB
Ilustrasi buah dan sayuran /PIXABAY/dbreen

PR INDRAMAYU – Mengonsumsi buah dan sayur ternyata berdampak pada suasana hati. Suasana hati itu terjaga berkat turunnya kadar lemak penyebab inflamasi di dalam tubuh..

Hal ini disampaikan Rachel Olsen yang merupakan nutrition expert gummy multivitamin YOUVIT melalui siaran persnya pada Jumat, 4 Desember 2020.

"Penting untuk mengurangi konsumsi makanan manis dan berlemak karena keduanya menyebabkan peradangan (inflamasi) di dalam tubuh.

Baca Juga: Mengenal Warung Kopi Berintelektual di Jantung Kota Indramayu, Tercipta Akibat Pandemi

Akibatnya, neurotransmitter pada otak dapat terganggu dan berakibat pada kondisi mood yang tidak stabil," ujar Rachel Olsen.

Sebagai contoh, pisang yang kaya vitamin B6 bisa membalik wajah cemberut kita melalui sintesis neurotransmiter perasaan baik semisal serotonin dan dopamin.

Tak hanya pisang, buah beri pun bagus untuk suasana hati. Menurut studi, kandungan antosianin atau pigmen yang memberi warna ungu-biru padanya bisa menurunkan 39 persen risiko gejala depresi.

Baca Juga: Hasil Diskusi Bersama, MUI Jabar Nyatakan Azan Jihad Haram Karena Menyalahi Syariat Agama

Kandungan senyawa fenolik dan berbagai antioksidan di dalamnya berperan penting dalam mengurangi ketidakseimbangan senyawa berbahaya dalam tubuh atau yang lebih dikenal dengan stres oksidatif.

Dilansir Healthline, konsumsi ikan pun bisa menjaga suasana hati. Sebagai contoh, kandungan asam lemak omega-3 pada ikan salmon dan tuna berperan dalam fluiditas membran sel otak. Kandungan itu berperan penting dalam pensinyalan sel serta perkembangan otak.

Berdasarkan sejumlah studi, tingkat depresi bisa diturunkan berkat konsumsi omega-3 dalam bentuk minyak ikan.

Baca Juga: Tengah Asyik Pesta Sabu, Anggota DPRD dari Partai Ternama Diamankan Polisi

Selain kesehatan usus, makanan fermentasi semisal kimchi atau yogurt bisa turut meningkatkan suasana hati. Bakteri hidup yang ada di dalamnya berperan dalam hal tersebut.

Terkait makanan kesukaan, agar bisa menjaga suasana hati, kita bisa tetap memakannya dengan memperhatikan kriteria tertentu. Untuk es krim, kita bisa membeli yang rendah lemak. Kalau kita menyukai kue, hendaknya membuat kismis oatmeal atau wafer vanilla.

Makan pagi secara teratur berperan dalam meningkatkan memori yang lebih baik, meningkatkan suasana hati, dan lebih banyak energi sepanjang hari.

Baca Juga: Erupsi Gunung Semeru, Simak Kronologi dan Upaya Mitigasinya oleh BNPB

Setali tiga uang, hal yang sama diungkap pakar nutrisi di New York University, Samantha Heller. Ia menyatakan bahwa suasana hati dapat diseimbangkan oleh seimbangnya jumlah makanan yang masuk ke dalam tubuh.

"Banyak faktor yang bisa membuat tubuh tidak seimbang. Banyak wanita yang mengalami anemia. Hal ini menyebabkan depresi dan kelelahan.

“Orang tua sering kali kekurangan vitamin B. Orang yang tidak makan secara teratur sering mengalami perubahan besar dalam gula darah," tuturnya dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari situs ANTARA.

Selain asupan makanan, menurut pakar nutrisi lainnya yakni Puteri Aisyaffa, kita pun perlu menyeimbangkannya dengan tetap bergerak aktif serta beristirahat cukup.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Video di Media Sosial yang Diklaim Letusan Gunung Semeru, Simak Kebenarannya!

"Kita perlu melakukan aktivitas fisik secara rutin dan tidur minimal 7-8 jam setiap harinya agar membantu memaksimalkan metabolisme tubuh sehingga penyerapan gizi juga menjadi optimal," ujarnya.

Kegiatan favorit semisal berkebun, melukis dan memasak bisa kita lakukan dalam rangka membuat tubuh untuk tetap bergerak.

Kesehatan mental perlu diperhatikan dalam menjaga suasana hati. Kondisi mental yang tidak stabil ditengarai bisa mengganggu nafsu makan sehingga berpengaruh terhadap kesehatan fisik.

Baca Juga: JADWAL BOLA TV, Sabtu 5 Desember 2020: Man City, Real Madrid, Everton, Dortmund, Sevill

Untuk menjaga kesehatan mental, pakar kesehatan di Harvard Medical School, Jason Strauss, menyatakan kita bisa berinteraksi dengan alam.

"Pepohonan dan tanaman hijau membantu mengalihkan pikiran Anda dari pemikiran negatif, sehingga pikiran Anda tak dipenuhi dengan kekhawatiran," ujarnya di laman resmi Harvard Medical School.

Strauss menyarankan 20-30 menit setiap tiga hari dalam sepekan untuk berinteraksi dengan alam. Kita bisa sekadar berjalan-jalan atau bersepeda.***

 
Editor: Evi Sapitri

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler