Bersiap Indonesia Jelang Resesi, Perencanaan Keuangan Bagikan Tips Menghadapinya

- 23 September 2020, 10:02 WIB
Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada kuartal ke III minus 2,9 persen.
Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada kuartal ke III minus 2,9 persen. //Instagram.com/

PR INDRAMAYU - Gembar-gembor terjadinya resesi di Indonesia, Perencana Keuangan, Safir Senduk, membagikan tips agar dampaknya tidak begitu terasa oleh masyarakat.

Dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com dari situs RRI, Menurut dia, hal yang harus dilakukan adalah memperbanyak transaksi jual beli di lingkungan terdekat.

"Saya tinggal di sebuah perumahan di Kabupaten Tangerang, lalu banyak warga yang jualan makanan, sebelum PSBB jualan makanan segitu-segitu aja tapi setelah PSBB jumlahnya semakin banyak. Orang biasanya beli awalnya coba dulu, kalau enak dia terusin," kata Safir kepada RRI di Jakarta, Selasa (22 September 2020).

Baca Juga: Masih dalam Bayang-bayang Covid-19, Kabupaten Pamekasan Sudah Berlakukan Sekolah Tatap Muka

Dia mengungkapkan, dengan banyaknya transaksi penjualan dan pembelian ini, dapat membuat ekonomi bergerak dan terjadinya perputaran uang.

Apabila dijalankan demikian, kata dia, masyarakat tidak terlalu merasakan dampak resesi.

"Saya bilang PSBB tidak mempengaruhi jualan mereka, jadi saat resesi yang harus dilakukan orang adalah berdagang lebih banyak walaupun barangnya tidak mahal dan kecil tapi transaksinya banyak," ujar dia.

Baca Juga: Resmi! Arab Saudi Buka Kembali Izin Umrah, Berikut Tanggal-tanggal Pentingnya

Menurut Safir, hal ini bisa dilakukan oleh semua masyarakat meskipun konsepnya tidak terlalu simpel.

Halaman:

Editor: Evi Sapitri

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x