Berita Ekonomi: Harga Emas Naik Lagi 2,5 Dolar Ditopang Harapan Stimulus dan Pelemahan dolar

- 25 Desember 2020, 15:13 WIB
Emas batangan
Emas batangan /Indri Rizkita/Warta Pontianak

PR INDRAMAYU - Harga emas menguat dalam perdagangan tipis pada hari libur di akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB),

Hal itu memperpanjang kenaikan untuk hari kedua beruntun, karena investor tetap optimis atas stimulus AS dan dolar yang lebih rendah setelah Inggris mencapai kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi COMEX New York Exchange, naik 5,1 dolar AS atau 0,27 persen menjadi ditutup pada 1.883,20 dolar AS per ounce.

Baca Juga: Beda Dengan Brazil yang Hanya 50%, Turki Sebut Efektivitas Vaksin Sinovac Tiongkok Sebesar 91,25%

Sehari sebelumnya, Rabu (23 Desember 2020), emas berjangka bertambah 7,8 dolar AS atau 0,42 persen menjadi 1.878,10 dolar AS.

Emas berjangka merosot 12,50 dolar AS atau 0,66 persen menjadi 1.870,30 dolar AS pada Selasa (22 Desember 2020), setelah jatuh 6,10 dolar AS atau 0,32 persen menjadi 1.882,80 dolar AS pada Senin (21 Desember 2020). Emas turun 0,3 persen untuk minggu ini.

"Meskipun ada kemunduran dalam negosiasi stimulus, ada kemungkinan besar stimulus segera lolos dan itu agak mendukung harga emas sampai batas tertentu," kata Jeffrey Sica, pendiri Circle Squared Alternative Investments.

Baca Juga: Beberapa Negara Temukan Varian Baru Covid-19, Menristek Pastikan Belum Menyebar di Indonesia

"Namun, salah satu alasan mengapa kami tidak melihat kenaikan yang lebih besar adalah karena ada volatilitas yang signifikan tetapi ada momentum positif di pasar saham."

Investor sebagian besar mengabaikan laporan bahwa anggota parlemen AS memblokir upaya untuk mengubah paket bantuan virus corona dan pengeluaran pemerintah senilai 2,3 triliun dolar AS.

Emas, yang telah naik sekitar 24 persen tahun ini, cenderung diuntungkan dari langkah-langkah stimulus yang meluas karena secara umum dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.

Baca Juga: Kepala BMKG Ungkap Pemicu Hujan Lebat yang Akibatkan Banjir di Bandung, Singgung Soal Udara

"Faktor pendukung untuk pasar emas termasuk indeks dolar AS yang lebih lemah selama beberapa hari terakhir setelah kenaikan awal pekan ini," kata analis senior Kitco Metals, Jim Wyckoff.

Meningkatkan daya tarik emas bagi pemegang mata uang lain, dolar AS dibungkam setelah Inggris mencapai kesepakatan perdagangan Brexit yang sempit dengan Uni Eropa.

Sementara itu, kekhawatiran atas penyebaran varian baru virus corona yang lebih mudah menular telah menyebabkan pengetatan pembatasan di Inggris, menggarisbawahi kekhawatiran atas pemulihan ekonomi pasca pandemi.

Baca Juga: Tri Rismaharini Dilantik Jadi Mensos, Rektor Universitas Ibnu Chaldun: Sudah Melanggar Undang-undang

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 1,3 sen atau 0,05 persen menjadi ditutup pada 25,908 dolar AS per ounce.

Platinum untuk pengiriman Januari naik 11,8 dolar AS atau 1,16 persen menjadi menetap pada 1.028,9 dolar AS per ounce.***

Editor: Evi Sapitri

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x