Beda Dengan Brazil yang Hanya 50%, Turki Sebut Efektivitas Vaksin Sinovac Tiongkok Sebesar 91,25%

- 25 Desember 2020, 14:57 WIB
Ilustrasi vaksin BioNTech
Ilustrasi vaksin BioNTech /NDTV.COM/

PR INDRAMAYU - Vaksin Covid-19 Tiongkok yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech memiliki efektivitas sebesar 91.25 persen, menurut data sementara dari uji coba tahap akhir di Turki.

Dri hasil tersebut terlihat jauh lebih lebih baik dari yang dilaporkan usai uji coba terpisah yang dilakukan di Brazil.

Para periset di Brazil, yang juga tengah menjalani fase III uji coba vaksin, mengatakan pada Rabu (23 Desember 2020) bahwa suntikan itu memiliki efektivitas di atas 50 persen.

Baca Juga: Beberapa Negara Temukan Varian Baru Covid-19, Menristek Pastikan Belum Menyebar di Indonesia

Namun atas permintaan perusahaan Tiongkok tersebut, mereka menahan hasil lengkap uji coba sehingga menimbulkan pertanyaan terkait transparansi.

Para periset Turki mengatakan pada Kamis (24 Desember 2020) bahwa tak ada efek samping serius yang muncul pada masa uji coba, selain satu orang yang menunjukkan reaksi alergi.

Uji coba di Turki dimulai pada 14 September, dan para periset mengatakan sebanyak 1.322 orang telah berpartisipasi.

Baca Juga: Kepala BMKG Ungkap Pemicu Hujan Lebat yang Akibatkan Banjir di Bandung, Singgung Soal Udara

Sinovac merupakan perusahaan pembuat vaksin asal Tiongkok pertama yang merilis keterangan rinci dari uji klinis tahap-tahap akhir, menyusul hasil-hasil positif menyangkut vaksin buatan rival Pfizer, Moderna, dan AstraZeneca pada November.

Para periset Turki, yang berbicara bersama Menteri Kesehatan Fahrettin Koca, mengatakan bahwa 26 dari 29 orang yang terinfeksi pada masa uji coba diberikan placebo. 

Mereka menambahkan bahwa uji coba akan terus berlanjut hingga 40 orang menjadi terinfeksi.

Baca Juga: Tri Rismaharini Dilantik Jadi Mensos, Rektor Universitas Ibnu Chaldun: Sudah Melanggar Undang-undang

"Sekarang ini kami yakin bahwa vaksin ini efektif dan aman (untuk digunakan) terhadap warga Turki," kata Koca.

Ia juga mengatakan bahwa Ankara akan menggunakan data itu sebagai dasar untuk perizinan vaksin.***

Editor: Evi Sapitri

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x