Cek Fakta: Mahathir Mohamad Sebut Pendidikan Indonesia Terlalu Banyak Belajar Agama, Ini Faktanya

- 25 November 2020, 22:00 WIB
Perdana Menteri Malaysia mahathi Mohamad
Perdana Menteri Malaysia mahathi Mohamad /ANTARA/Rafiuddin Abdul Rahman

Baca Juga: Masyarakat Dikejutkan dengan Penangkapan Edhy Prabowo, Kiara Minta KPK Usut Ekspor Benih Lobster

Terkait agama, Mahathir memang pernah mengeluarkan pernyataan pada 2018 silam.

Pernyataan ini ada di dalam berita berbahasa Inggris yang artinya "Perdana Menteri (Mahathir Mohamad) Perdebatkan Pembelajaran Agama untuk Perbaiki Aspek Pendidikan".

Berita tersebut dimuat Malay Mail pada 21 Desember 2018.

Baca Juga: Mulai Januari 2021 Mendatang, Rekrutmen Guru PPPK Diharapkan Penuhi Kebutuhan Guru

"Seseorang telah mengubah kurikulum di sekolah dan sekolah nasional telah menjadi sekolah agama. Mereka (para siswa) mempelajari agama Islam dan tidak dengan lainnya.

“Hasilnya, mereka yang lulus tidak lancar dalam pelajaran yang berguna untuk mencari pekerjaan, tetapi mereka menjadi ulama yang baik,” ujar Mahathir dikutip PikiranRakyat-Indramayu dari Malay Mail.

Statement Mahathir di atas berkenaan dengan rencana pengurangan silabus pembelajaran agama di negaranya, bukan di Indonesia.

Baca Juga: Hari Guru Nasional, Ponpes Al Ihsan Cibiru Hilir Bandung Unggah ’13 Adab Murid kepada Guru'

Berdasarkan pemaparan di atas, informasi yang menyatakan bahwa “Mahathir Mohamad menyebut pendidikan di Indonesia terlalu banyak belajar agama” adalah hoaks. Kategorinya adalah disinformasi.***

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Malay Mail ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x