Cek Fakta: Benarkah Pandemi Telah Berakhir dan Covid-19 Adalah Flu Biasa? Begini Kebenarannya

27 Oktober 2020, 13:23 WIB
Ilustrasi vaksinasi virus corona. /PIXABAY/ Alexandra_Koch

PR INDRAMAYU – Sebuah unggahan muncul di media sosial terkait pandemi Covid-19. Unggahan tersebut berupa tangkapan layar rekaman percakapan yang diduga dilakukan di aplikasi WhatsApp. Unggahan itu menyertakan juga pranala yang mengarahkan ke sebuah kanal YouTube.

 “Para kumpulan dokter ahli, ilmuwan dan pengacara di Eropa 10 october 2020 mengeluarkan statement perihal Covid 19,,bahwa hasil penyelidikan mereka selama ini,Covid19 adalah penuh kebohongan, rekayasa dan membuat orang punya rasa takut,kehilangan pekerjaan , usaha dan dukungan keungan,“ demikian tertulis dalam rekaman percakapan tersebut.

Narasi pada unggahan itu menyatakan bahwa ada seorang dokter Jerman, Heiko Schöning mengumumkan pembentukan organisasi bernama World Doctors Alliance.

Baca Juga: BKPM: Atasi Pengangguran 15 Juta Jiwa Tidak Mungkin dengan Penerimaan PNS Saja, Swasta Harus Masuk!

Tujuan didirikannya perkumpulan tersebut adalah untuk menentang kebenaran pandemi Covid-19. Mereka dinyatakan mengklaim bahwa pandemi telah berakhir sejak Juni 2020.

Informasi terkait pembentukan grup tersebut diunggah ke YouTube. Unggahan itu dihapus pihak YouTube karena dianggap melanggar persyaratan layanan.

HOAKS Covid-19 tidak berbahaya.*

Potongan video yang tersebar di media sosial menunjukkan seorang dokter umum bernama Elke De Klerk menyatakan bahwa Covid-19 merupakan flu biasa.

Baca Juga: Soal Merger 3 Bank Syariah, Ma'ruf Amin Jamin Pemerintah Siapkan Ekosistem Keuangan Syariah Lengkap

Dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com dari laman Turn Back Hoax, unggahan tersebut dikategorikan sebagai konten yang menyesatkan.

Pemeriksaan dilakukan oleh Anggota Komisariat Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik Jakarta.

Pada kenyataannya, para ahli dari organisasi kesehatan dunia (WHO) dan ilmuwan lainnya menyatakan bahwa virus Covid-19 tetap tidak berkurang kekuatannya dalam menyebar maupun membunuh penderitanya.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Dikabarkan Zombie Adalah Pahlawan Islam, Selama Ini Kita Dikelabui, Simak Faktanya

“Tidak ada data menunjukkan virus corona berubah secara signifikan, baik dalam bentuk transmisi atau dalam tingkat keparahan penyakit seperti yang dikatakannya. Dalam hal penularan, tidak berubah, dalam hal keparahan, juga tidak ada berubah,” ujar Ahli Epidemiologi WHO, Maria Van Kerkhove.

WHO pun mengungkapkan bahwa Covid-19 adalah penyakit yang lebih parah daripada flu biasa.

Penyebabnya adalah flu musiman tersebut telah banyak menyebar sehingga banyak orang di dunia telah memiliki kekebalan terhadapnya.

Baca Juga: Tayang di Bioskop Online, 'Story of Kale' Gaet Lebih dari 100.000 Penonton dalam 3 Hari

Adapun Covid-19 adalah penyakit baru. Masyarakat dunia belum memiliki kekebalan terhadapnya. Itu artinya semakin banyak orang rentan yang terinfeksi, semakin banyak orang yang menderita penyakit parah tersebut.

Secara keseluruhan, 3,4% penderita Covid-19 di seluruh dunia telah meninggal dunia. Adapun flu biasa hanya membunuh warga dunia tidak lebih 1% dari total orang yang terinfeksi.

Berdasarkan pemaparan di atas, unggahan berisi klaim bahwa para ahli di Eropa menyatakan Covid-19 sebagai penyakit yang tidak berbahaya adalah konten yang menyesatkan.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Turn Back Hoax

Tags

Terkini

Terpopuler