Asal Muasal Desa Ciperna di Kabupaten Cirebon, Ternyata Miliki Sejarah Hebat dan Punya Filosofi yang Bermakna

7 Oktober 2023, 12:06 WIB
Ilustrasi - Sejarah Desa Ciperna di Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon /

 

INDRAMAYUHITS - Desa Ciperna merupakan salah tempat yang berada di kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon Jawa Barat.

Desa Ciperna memiliki asal muasal yang menarik untuk diketahui, karena desa yang dilewati oleh Jalan Tol Palimanan-Kanci ini memiliki sejarah yang hebat dan punya filosofi yang sangat bermakna. 

Untuk lebih detailnya, mari simak asal muasal desa Ciperna, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon. 

Di kutip dari buku catatan Etnografis Orang-orang Talun, berikut sejarah Desa Ciperna. 

Baca Juga: Keindahan Pulau Biawak Indramayu, Tempat Wisata Alam dan Religi, Sajikan Ekosistem Orisinil Memanjakan Mata

Jauh sebelum dikenal desa Ciperna, terdapat sehampar tanah kosong tak berpenghuni. Menurut tuturan para sepuh desa, bahwa pada zaman para wali di tanah Jawa mendakwahkan ajaran agama Islam, di Cirebon saat itu dipimpin oleh Mbah Kuwu Cirebon. Ia dikenal dengan nama Pangeran Chakrabuana, yang mempunyai nama lahir Raden Sri Mengana atau Raden Kuncung Walangsungsang putera kerajaan Pajajaran.

Ia merupakan keturunan dari prabu Siliwangi dari istrinya yang bernama Ratu Mas Subang Larang.

Mbah Kuwu menugasi Ki Ageng Tutugan, salah satu pengikutnya yang berasal dari Cikijing, menempati satu daerah. 

Ki Ageng Tutugan ini bernama asli Ki Sakala. Daerah tempat Ki Ageng Tutugan ini dikenal dengan nama Tutugan. Wilayah ini sekarang menjadi bagian dari desa Ciperna, kecamatan Talun, kabupaten Cirebon. 

Ki Ageng Tutugan atau Ki Sakala sendiri pada akhirnya meninggalkan daerah tutugan, pindah ke daerah Ciwaringin.

Namun sebelum kepergiannya, ia menyampaikan amanat kepada anak cucunya bahwa jika daerahnya ingin makmur dan merna, ajaklah orang-orang atau masyarakat daerah lain untuk menetap di daerah sekitar Tutugan.

Selang beberapa waktu kemudian datanglah masyarakat dari wilayah sebelah barat, yaitu pengikut dari Ki Ageng Karang Pengganten. 

Wilayah Barat itu sekarang dikenal dengan nama desa Sampiran dan desa Cirebon Girang, sama-sama masih dalam wilayah kecamatan Talun, kabupaten Cirebon. 

Baca Juga: Geger Tarumanagara! Kemolekan Tubuh Indah Permaisuri Bikin Pembunuh Lupa Tugas Menikam Maharaja Wisnuwarman

Dari wilayah selatan, berdatangan orang-orang pengikut Ki Ageng. Wilayah Selatan ini sekarang bernama Kondangsari, kecamatan Beber. 

Mereka datang dan menempati wilayah sebelah Selatan yang kini dikenal dengan nama Blok Warung Duet yang bahasa sehari-hari masyarakatnya campuran Jawa-Sunda. 

Dari timur, datang masyarakat daerah Gemulung dan Astana Japura. Daerah yang ditempati mereka sekarang dikenal dengan nama Blok Gemulung, desa Ciperna. Dari sebelah utara, berdatangan orang-orang pengikut Pangeran Geseng. Asal daerah mereka itu, sekarang menjadi daerah Penggung. 

Mereka menempati daerah yang sekarang dikenal dengan nama Blok Cangkring dan Blok Wareng, desa Ciperna. 

Setelah waktu berlari dan berganti, kawasan Tutugan dan sekitarnya, sepeninggal Ki Ageng Tutugan atau Ki Ageng Sakala ini menjadi ramai dan Merna. 

Baca Juga: Asal-usul Nama Sirkuit Mandalika : Putri Cantik yang Lembut Hati namun Memilukan Tragedinya

Dari kata Merna inilah kemudian penduduk setempat dan masyarakat di luar daerah itu menyebutnya “Ciperna”. Yakni, berasal dari kata Merna yang artinya berkembang.***

 

 

Editor: Aris Maya

Tags

Terkini

Terpopuler