35 Tahun Berkecimpung, Toshiba Kini Pamit dari Industri Laptop, Selamat Tinggal!

9 Agustus 2020, 18:52 WIB
TOSHIBA pamit dari bisnis industri laptop.* /AFP/Toru Yamanaka/AFP

PR INDRAMAYU - Perusahaan elektronik asal Jepang, Toshiba dikabarkan memutuskan untuk berhenti dari industri laptop. 

Keputusan setelah berkecimpung 35 tahun ini terpaksa diambil ketika Toshiba menjual sisa sahamnya sebesar 19,9 persen kepada Sharp.

Laman Hypebeast melaporkan, pada 2018, Sharp sebelumnya telah membeli saham mayoritas Toshiba sebesar 80,1 persen atau setara dengan harga 36 juta dolar AS (Rp529 miliar). 

Baca Juga: Viral Tempat Aman Parkir Motor Anti Maling, Netizen: Kayaknya Emaknya Kesel, Makanya Diumpetin di Situ

Seperti yang diberitakan Pikiran-Rakyat.com dengan judul 'Selamat Tinggal, Toshiba Pamit dari Industri Laptop setelah 35 Tahun', sejak saat itu, anak perusahaan pembuat PC beroperasi dengan nama baru bernama Dynabook. 

Sisa saham Toshiba dijual sebagai bagian dari perjanjian jual beli saham yang ditandatangani pada saat kesepakatan di tahun 2018.

Sharp saat ini menjual laptop dengan nama Dynabook.

Baca Juga: Unggahan Foto AHY Bareng Prabowo Subianto Bikin Netizen Berspekulasi, Pasangan Ideal Pilpres 2024?

Dalam pernyataannya, Toshiba mengatakan bahwa Sharp telah menggunakan haknya untuk membeli sisa saham Dynabook yang dipegang oleh Toshiba pada akhir Juni 2020, dan telah menyelesaikan prosedur pengalihannya. 

“Sebagai hasil dari pengalihan ini, Dynabook telah menjadi anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Sharp,” kata Toshiba.

Dengan begitu, Toshiba mengucapkan selamat tinggal untuk memproduksi laptop.

Baca Juga: Catat Rekor Lagi, Video Klip 'How You Like' That BLACKPINK Tembus 400 Juta View di YouTube

Toshiba meluncurkan laptop pertamanya yang kompatibel dengan IBM pada tahun 1985.Dijuluki T1100, laptop ini dengan cepat menetapkan standar untuk industri laptop pada saat itu, menjadi pelopor inovasi dengan fitur-fitur seperti baterai internal yang dapat diisi, layar LCD, drive floppy disk 3,5 inci, dan kompatibilitas dengan komputer IBM. 

Sebagai bagian dari teknologi mutakhir lebih dari tiga dekade yang lalu, laptop ini membawa memori 256 KB, layar LCD dengan resolusi 640 × 200, drive floppy disk yang mendukung disk 640 KB dan 720 KB, serta berukuran 12x12 inci dengan berat 4 kg.

Saat itu label harga laptop ini mencapai 2.000 dolar AS atau Rp2.200.000 (kurs rupiah kala itu 1.100).

Baca Juga: Mengaku Terangsang Lihat Seseorang Dibungkus Kain Jarik, Korban Gilang Ternyata 25 Orang

Sejak itu, Toshiba memimpin sebagian besar industri laptop mulai tahun 90-an hingga 2000-an, tetapi akhirnya tertinggal di belakang para pesaingnya seperti Apple, HP, Dell dan Lenovo dalam beberapa tahun terakhir.

Kalahnya dengan para pesaing ini mendorong Toshiba menjual bisnisnya ke Sharp.*** (Julkifli Sinuhaji/Pikiran Rakyat) 

 

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler