Soal Bocornya Data 530 Pengguna, Ini Penjelasan Facebook

7 April 2021, 17:56 WIB
Pihak Facebook akhirnya mengklarifikasi terkait dengan bocornya data 530 pengguna.* /Reuters/Dado Ruvic

PR INDRAMAYU – Beberapa waktu yang lalu, Facebook mengalami kebocoran data pribadi hingga mencapai angka sekitar 530 juta yang tersebar di 106 negara, pada Minggu 4 April 2021.

Terkait hal ini Facebook langsung memberikan penjelasan tentang bocornya data pribadi para penggunannya.

Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Antara, Facebook menyampaikan bahwa masalah kebocoran data ini sudah selesai pada tahun 2019.

Baca Juga: Bicara Soal Kader Demokrat yang Membelot, AHY: Memaafkan Tapi Tidak Melupakan Begitu Saja

Kebocoran data sebanyak 530 juta pengguna ini sebetulnya data yang bocor pada tahun 2019 lalu.

Setelah kejadian tersebut, pihak Facebook langsung melakukan tindakan tertentu untuk mencegah terjadinya kejadian tersebut terulang kembali.

“Sebagai hasil dari tindakan yang kami ambil, maka kami yakin masalah spesifik yang menyebabkan peretas bisa mengambil data tersebut pada 2019 sudah tidak ada lagi,” tulis Facebook pada blog resminya, yang dikutip pada Rabu 7 April 2021.

Baca Juga: KPK Beberkan Alasan Kepala Daerah Sering Terjerat Kasus Korupsi

Dari hasil tersebut Facebook menyampaikan bahwa data di Facebook bukan diambil dengan cara diretas sistemnya tapi dengan cara metode “scraping” sebelum September 2019.

Metode scraping sendiri adalah suatu metode dengan memasang perangkat lunak otomatis untuk mengambil informasi publik yang ada di Internet.

Dalam kejadian bocornya data pengguna ini, peretas menyalahgunakan salah satu fitur Facebook yaitu impor kontak.

Baca Juga: Sudah Melunasi Puasa Ramadhan Sebelumnya? Berikut Bacaan Niat Puasa Qadha untuk Mengganti Hutang

Import kontak ini sendiri sering digunakan oleh para user untuk menemukan teman yang juga memiliki akun Facebook.

Selain itu pihak Facebook menegaskan bahwa informasi seperti finansial, kesehatan, dan kata kunci itu tidak diambil oleh peretas.

Agar kejadian tersebut tidak terulang kembali Facebook sudah membentuk tim keamanan yang bertugas mencegah kejadian ini terjadi kembali.

Baca Juga: Ridwan Kamil Sebut Jawa Barat Masih Butuh Rumah Sakit Baru untuk Penuhi Kebutuhan Pelayanan Kesehatan

Selain itu, Facebook meminta kepada para pengguna untuk selalu mengecek pengatur privasi para penggunanya dan fitur keamanan otentikasi dua faktor.

Facebook pun meminta para penggunaannya untuk berhati-hati dalam menampilkan informasi yang ingin ditampilkan untuk umum.***

 

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler