Materi Ceramah Kultum Tentang Ramadhan dan Penyucian Jiwa

- 7 April 2022, 23:16 WIB
Kultum tentang Ramadhan dan Penyucian Jiwa.
Kultum tentang Ramadhan dan Penyucian Jiwa. /Pexels @Indra Gunawan/

Yang disimplifikasi oleh Henri Shalahuddin seperti predikat pada seorang laki-laki. Dalam kaitannya dengan anaknya, ia adalah seorang ayah; dengan istrinya, ia adalah seorang suami; dengan gurunya, ia adalah seorang murid; demikian seterusnya.

Baca Juga: Naskah Ceramah Kultum Ramadan: Keutamaan Membaca Alquran

Artinya, bahwa keempat term tersebut tidak bisa dipisahkan satu dari yang lainnya, jika dipisahkan maka akan terjadi ketimpangan dan instabilitas dalam diri manusia.

Hidup manusia tidak selalu sesuai apa yang diharapkan, acap kali turun naik, sedih dan bahagia, karenanya perlu momentum untuk mengembalikan jadi diri manusia untuk berada pada dimensinya yang utuh.

Ramadhan menjadi momentum yang diciptakan oleh Allah SWT, Sang Pencipta, untuk menjadikan manusia mengetahui dirinya. Sebagaimana disebutkan di awal, bahwa al-Quran (yang didalamnya terdapat perintah diwajibkannya shaum di bulan Ramadhan) menjadi penyembuh saat manusia terlalu superior atau merasa inferior hidupnya.

Baca Juga: Itenas Buka Pendaftaran Beasiswa Khusus Anak Guru, Bebas Pilih Semua Jurusan

Penyucian jiwa pada bulan Ramadhan, tidak dapat berdiri sendiri. Proses itu akan bergantung bagaimana akal, hati dan ruh ditempatkan.

Jika jiwa terus disucikan melalui ibadah di bulan ramadhan, tapi akal ditempatkan untuk mendatangkan keuntungan semata (machevialianisme), maka niscaya ramadhan akan menjadi seperti bulan biasanya.

Hal tesebut berbanding terbalik dengan apa yang dicontohkan Rasulullah dengan sangat sederhana pada saat berbuka: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasanya berbuka dengan ruthab (kurma basah) sebelum menunaikan shalat. Jika tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering).

Dan jika tidak ada yang demikian beliau berbuka dengan seteguk air. (HR. Abu Daud no. 2356 dan Ahmad, 3/164, hasan shahih).

Halaman:

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: UIN SGD Bandung


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah