Naskah Khutbah Jumat Tentang Ramadhan: Maksimalkan Ibadah untuk Mendapatkan Keutamannya

- 7 April 2022, 14:37 WIB
 ILUSTRASI Khutbah Jumat.
ILUSTRASI Khutbah Jumat. / Unsplash/ibrahim abdullah

Selain persiapan fisik, penting juga untuk melakukan persiapan mental menghadapi Ramadhan. Persiapan ini bisa dilakukan dengan menanamkan kegembiraan dalam diri kita. Secara psikologis, rasa gembira saat menyambut sesuatu akan menumbuhkan kecintaan dalam melakukan sesuatu.

Dan jika kecintaan sudah tumbuh saat melakukan sesuatu, maka pasti akan maksimal hasil yang didapatkannya. Rasulullah pun telah mengingatkan dalam haditsnya untuk senantiasa bergembira menyambut kedatangan bulan Ramadhan. Kegembiraan ini juga bakal diganjar dengan sebuah keistimewaan:

مَنْ فَرِحَ بِدُخُولِ رَمَضَانَ حَرَّمَ اللهُ جَسَدَهُ عَلىَ النِّيْرَانِ

“Siapa bergembira dengan masuknya bulan Ramadhan, Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka”.

Subhanallah, begitu mulianya bulan Ramadhan, sampai rasa gembira menyambut kedatangannya pun, kita akan mendapatkan balasan kebahagiaan tiada tara yakni terhindar dari siksa api neraka.

Hadirin Sidang Jumat Rahimakumullah

Terkait hal ini ada cerita menarik yang disampaikan oleh syekh Zainuddin bin abdul aziz al-Malaibariy dalam karyanya Irsyad al-Ibad. Dahulu ada seorang lelaki yang sama sekali tidak pernah menunaikan ibadah salat yang semestinya telah menjadi kewajiban umat muslim di dunia ini, namun yang aneh darinya adalah saat tiba bulan Ramadhan ia langsung memakai pakaian yang mewah dan memakai wangi-wangian yang semerbak, melakukan salat, puasa dan mengqodlo’I apa yang telah ia tinggalkan.

Tak ayal hal tersebut menarik orang lain untuk menanyakan tingkahnya tersebut yang langsung dijawab olehnya “bulan ini adalah bulan untuk bertaubat, bulan kasih sayang dan penuh berkah. Semoga Allah Swt. mengampuniku sebab keutamaan bulan ini.” Setelah itu ia pun meninggal.

Tak berselang lama setelah kematiannya ada alim yang bertemu dengannya. “apa yang Allah Swt. lakukan padamu?” tanya si alim dengan penasaran “Allah Swt. telah mengampuniku karena aku memuliakan bulan Ramadhan” jawab lelaki tersebut.

Dengan cerita tersebut bukan berarti kita diperbolehkan untuk meninggalkan kewajiban orang muslim sepanjang tahun kecuali di bulan Ramadhan, akan tetapi dengan hadirnya bulan Ramadhan semoga kita dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita, dari yang awalnya pendosa menjadi orang yang mulia di sisi Allah Swt.

Halaman:

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: Lirboyo.net


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah