Ia pun pulang dengan sangat lega, meski materi berupa uang dan sesamanya tidak ia terima dari Rasulullah, akan tetapi dengan bacaan itu sudah melebih materi berupa dunia dan isinya.
Sampai di rumah, laki-laki itu langsung mengamalkan apa yang ia terima dari Rasulullah, bahkan ia dengan istiqamah membaca salam ketika hendak masuk ke dalam rumahnya, jika ia tahu di dalam ada orang, dan membaca salam kepada Rasulullah jika tidak ada seorang pun, kemudian dilanjut dengan membaca surat Al-Ikhlas.
Alhasil, Allah memberikan rezeki melebihi apa yang di apa yang diinginkan sebelumnya,
فَأَدَرَّ اللهُ عَلَيْهِ الرِّزْقَ، حَتَّى أَفَاضَ عَلَى جِيْرَانِهِ وَقَرَابَاتِهِ
Artinya, “Maka Allah mengatur (memberi) kepadanya rezeki, hingga melimpah kepada tetangga dan kerabatnya.” (Muhammad bin Ali Khirrid: 471).***