Yuk Pahami Makna Sholat Lebih Dalam dari KH Quraish Shihab, Agar Lebih Rajin dan Khusyuk

- 9 Februari 2022, 10:33 WIB
Ulama besar Indonesia, Prof Dr Quraish Shihab
Ulama besar Indonesia, Prof Dr Quraish Shihab /YouTube/

INDRAMAYUHITS - Selain kewajiban, bagi umat Islam sholat adalah kebutuhan. Bukan hanya kebutuhan jiwa, tapi juga akal.

Hal itu disampaikan Prof Dr KH Quraish Shihab dalam kanal Youtube Quraish Shihab berjudul Kesalahan Memahami Perintah Sholat yang pertama kali di-publish 25 November 2020.

Prof Quraish menyampaikan bahwa semua umat Islam tahu bahwa sholat itu wajib. Tidak ada yang mempersoalkan tentang hal itu, karena memang tidak perlu dibahas.

Baca Juga: Bagi yang Taubat dan Ingin Menebus Sholat yang Telah Ditinggalkan Bertahun-tahun, Ini Caranya Kata Gus Baha

"Sholat itu adalah sesuatu yang diistilahkan oleh ulama-ulama, ma’lumun minad diini bid dharurah, itu kewajibanya suatu aksioma buat umat Islam, tidak ada yang tidak tahu bahwa sholat itu wajib," ungkap Prof Quraish.

Namun, persoalannya ketika masih banyak umat Islam yang tidak sholat, sholatnya bolong-bolong, hingga yang sholatnya salah, sehingga memang harus terus dibahas sebagai pengingat.

Menurut Prof Quraish Shihab, banyak di antara pakar-pakar Islam yang enggan menamai salat dengan kata sembahyang, karena dianggap tidak menggambarkan salat yang dikendaki.

Baca Juga: Berikut Niat, Do'a dan Waktu Pelaksanaan Sholat Dhuha

Ulama-ulama, sambung dia, diakui sangat teliti di dalam penamaan sesuatu agar tidak mengalami pergeseran makna.

"Dulu saya pernah beri contoh ulama-ulama kita itu tidak mau berkata 'Tuhan ada'. Keberadaan Tuhan itu tidak dipakai karena 'ada', mengesankan tempat 'ada', (misal) ada di mana?

(Tapi) yang mereka gunakan 'wujud Tuhan'," ujar Prof Quraish.

Baca Juga: Pandangan Quraish Shihab Soal Aksi Tendang Sesajen, Ini Poinnya yang Harus Diperhatikan

Dikatakan, pakar-pakar juga enggan menggunakan kata agama, karena dalam bahasa aslinya, sanskerta, ada yang dinamai agama, di Bali misalnya itu ada agama, ada igama, ada juga ugama yang masing-masing punya aspek.

Sedangkan Islam itu menyatu hubungan dengan Tuhan, hubungan dengan sesama manusia, hubungan dengan pemerintah, jadi mereka enggan menggunakan kata agama tapi “din”.

"Din itu adalah hubungan antara dua pihak yang satu lebih tinggi dari yang ini, nah begitu juga sembahyang," tukas dia.

Baca Juga: Ijazah Wiridan dan Doa dari Habib Luthfi agar Diperlancar Rezekinya oleh Allah, Yuk Amalkan!

Demikian halnya sholat, dia menjelaskan, dalam bahasa berarti permohonan dari yang rendah kepada yang tinggi. Secara bahas, istilah lain kalau permintaan dari yang tinggi kepada yang rendah itu namanya amr atau perintah.

"Perintah itu dari yang tinggi kepada yang rendah kalau permintaan antara yang selevel itu dalam bahasa Al Qur’an dinamai 'iltimas'," kata Prof Quraish.

Lebih jauh Prof Quraish menyampaikan, makna sholat sebagai permintaan dari yang rendah kepada yang tinggi juga bisa dinamai doa. Karenanya, sholat adalah doa dan itulah yang harus digarisbawahi.

Baca Juga: Suara Suami Suara Tuhan, Begini Nasehat Quraish Shihab Pada Pasangan Desta dan Caca

Jika manusia menyadari makna sholat yang dalam, maka dipastikan tidak akan bisa melepaskan diri dari sholat, karena di dalamnya memiliki kandungan doa sebagai jembatan utama penghambaan atas kelemahan manusia kepada yang Maha Segala yakni Allah SWT.

Prof Quraish Shiba mengutip pendapat William James, filosof dan psikolog Amerika. Menurutnya, ketika masuk di suatu wilayah tentu tidak semua daerah akan ditemukan bioskop, pasar, tempat hiburan.

Tetapi, kata William, tidak mungkin masuk di suatu wilayah tidak bisa menemukan tempat untuk berdoa.

Baca Juga: Gus Mus Minta Lakukan Ini Bila Dapat Kabar Tak Jelas Kebenarannya, Jika Tidak Maka Akan Jadi Dosa Merata

"Kenapa begitu? Dia jawab karena manusia siapapun pasti pernah mengharap. Mengharap memperoleh sesuatu atau takut dari sesuatu, tidak ada orang yang tidak pernah mengharap, kalau sekarang tidak, besok," sambung Prof Quraish Shihab.

Hidup ini, tutur dia, tidak jarang diliputi ketidakpastian. Katakanlah tenang waktu muda, tapi saat menghadapi tua sudah mulai takut, cemas.

Karena manusia memiliki rasa cemas, maka akhirnya mengharap, memohon dan berdoa. Dalam perjalanan hidup tidak semua kecemasan atau harapan dapat dipenuhi oleh pihak lain, maka ketika itu pasti akan menuju Allah, dia berdoa dan media paling utama adalah sholat.

Baca Juga: Menurut Gus Baha, 6 Kebaikan Ini Bisa Ditukar dengan Kunci Surga dan Neraka Otomatis Tertutup Baginya

Abbas Al Aqqad, kata Prof Quraish, seorang filosofi Mesir itu menyampaikan bahwa sholat adalah kebutuhan jiwa sekaligus kebutuhan akal manusia.

"Karena kalau Anda memiliki harapan, suka atau tidak suka percaya atau tidak percaya, setelah harapan buntu Anda pasti ke atas, itu pasti," kata penyusun Kitab Tafsir Misbah ini.

Lalu dicontohkan, ketika anaknya sakit, karena punya duit maka dibawa ke dokter. Dokter A tidak berhasil ke dokter B, dokter B tidak berhasil di Indonesia, dibawa ke luar negeri, Amerika misalnya. Baru ketika tidak berhasil, angkat tangan.

Baca Juga: Orang yang Menjaga Wudhu Dilapangkan Rezekinya, Berikut Penjelasan KH Achmad Chalwani

"Putus harapan anda? (Tentu) Tidak. (Lalu) ke mana? (Pasti) ke atas, siapapun yang di atas yang anda percayai itu," ujar dia. ***

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: youTube Quraish Shihab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah