Bila Anda Mau Memondokkan Anak Ke Pondok Pesantren, Ini Tips Pilih Pesantren

- 4 Februari 2022, 21:10 WIB
Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Muhammad Ali Ramdhani.
Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Muhammad Ali Ramdhani. /kemenag/

INDRAMAYUHITS - Sekarang anak-anak sekolah sudah masuk semester dua dan sebentar lagi akan ada kelulusan, khususnya bagi yang lulus SD atau SMP biasanya banyak yang melanjutkan ke Pondok Pesantren.

Pondok Pesantren merupakan suatu pilihan yang baik bagi orang tua untuk menyekolahkan anaknya, apalagi zaman sekrang pergaulan anak-anak sudah sangat menghawatirkan kalau tidak betul-betul diperhatikan.

Kiprah Pondok Pesantren di tanah air tidak perlu diragukan. Sebagai lembaga pendidikan asli Indonesia, pesantren telah memiliki kontribusi besar bagi negeri ini. Salah satu wujudnya dengan banyaknya tokoh berlatarbelakang pendidikan pesantren menjadi pemimpin besar di Indonesia.

Baca Juga: Gus Miftah Bawa Hadits Jelaskan Suami Pukul Istri, Soal Potongan Ceramah Oki Setiana Dewi Sudah Meminta Maaf

Mulai dari Presiden RI KH Abdurrahman Wahid, Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, hingga menteri dan kepala daerah yang pernah menjadi santri pesantren. “Ini sesungguhnya memberikan fakta bahwa pesantren adalah tempat yang aman, layak, dan tepat untuk pengembangan anak bangsa,” ungkap Direktur Jenderal Pendidikan Islam M. Ali Ramdhani, di Jakarta, Kamis (3/2/2022). Seperti dikutip Indramayu Hits dari laman kemenag.go.id.

Dhani, begitu ia biasa disapa mengungkapkan, belakangan eksistensi pesantren sedikit terganggu akibat adanya isu kekerasan seksual dan terorisme yang muncul dan menyeret pesantren. Hal ini kerap menjadi kekhawatiran bagi sebagian orang tua yang ingin menitipkan anaknya dalam pengasuhan pendidikan pesantren.

Baca Juga: Gus Baha: Memaklumi Perbedaan Dengan Orang Lain Itu Harus

Ia menuturkan, kekhawatiran semacam ini tidak perlu muncul jika orang tua memahami bagaimana sesungguhnya pesantren. “Saya ingin mengingatkan bagi seluruh anak bangsa, terutata kepada seluruh orang tua yang hari ini ingin menitipkan anaknya dalam proses pendidikan pondok pesantren perlu melihat apakah lembaga yang menyebut dirinya pesantren memiliki arkanul ma’had (rukun pesantren),” tutur Dhani.

Baca Juga: Rasulullah Isra Mi'raj dengan Jasad dan Ruh atau Ruhnya Saja? Ini Penjelasan Gus Baha

Ada lima hal yang menjadi arkanul ma’had. Pertama, kiai yang menjadi figur teladan sekaligus pengasuh yang membimbing santri. “Lihat sanad keilmuannya. Sanad keilmuannya jelas, ada kiainya. Jangan menitipkan ke pesantren yang gurunya hanya satu tunggal,” pesan Dhani.

Rukun selanjutnya yang harus terpenuhi adalah adanya santri mukim, adanya pondok atau asrama, ada fasilitas masjid atau musalla, serta kajian kitab kuning. “Jadi perhatikan, sanad keilmuannya, ada kiainya, memiliki fasilitas yang baik, dan ada pembelajaran kitab kuning,”tegas Dhani.

“Dan tentu saja pesantren bersifat inklusif. Orang tua boleh nengok, masyarakat boleh lihat. Dengan demikian saya bisa mengatakan pesantren aman dan layak menjadi tempat orang tua menitipkan pendidikan anak,” pungkasnya.

Editor: Abdul Barih

Sumber: kemenag.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x