INDRAMAYUHITS – Cendekiawan muslim Indonesia, Prof Dr H Quraish Shihab MA menjelaskan tentang jodoh di dunia dan akhirat.
Hal itu menjawab pertanyaan Najwa Shihab, anak Prof Quraish Shihab tentang apakah sama antara jodoh seseorang antara di dunia dan akhirat?
Menjawab pertanyaan itu, Prof Quraish Shihab yang dilansir dari akun TikTok @nirvaa mengatakan, jodoh yang ada di dunia bisa sama dan bisa juga tidak.
Baca Juga: Ingin Bertemu Rasulullah di Mimpi? Prof Quraish Shihab Bocorkan 3 Cara Ini
Ia pun menceritakan suatu kisah ketika ada seorang istri Nabi bernama Ummu Salamah yang sangat mencintai suaminya.
Namun, suami yang dicintainya itu gugur dalam pertempuran. Sang suami meninggalkan Ummu Salamah dan seorang anaknya.
Lalu, oleh Nabi, kata Quraish Shihab, Ummu Salamah dilamar. Pernikahan yang dilakukan Nabi untuk menolong janda yang suaminya gugur dalam peperangan.
Baca Juga: Quraish Shihab Bocorkan Empat Kunci Sukses Mendidik Akhlak Anak, Nomor 4 Paling Sulit
“Ummu Salamah pada mulanya tidak bersedia. Saya sangat cinta suami dan saya sangat pencemburu,” ungkap Quraish Shihab.
Suatu ketika, kata dia, Ummu Salamah terkenang suaminya. Dia berkata bagaimana nanti ia di akhirat.
“Saya punya suami Nabi saya juga mencintainya, saya juga punya suami yang lalu, yang saya cintai,” tutur Shihab.
Baca Juga: Syukuri Rezeki Anda Walau Sedikit, Nanti Allah Akan Memberi Lebih Banyak Kata Quraish Shihab
Terkait hal itu, Ummu Salamah kemudian menanyakan kepada Rasulullah.
“Nabi menjawab begini, ketahuilah di akhirat nanti, seorang wanita yang mempunyai dua suami dalam perjalanan hidupnya, di akhirat dia akan ditanya oleh Tuhan dengan siapa kamu akan bersama,” ujar Quraish Shihab.
“Maka dia akan memilih siapa yang paling baik akhlaknya,” sambungnya.
Allah akan memberikan pilihan kepada para istri, akankah istri memilih sebagai suaminya kelak di akhirat atau tidak itu tergantung sang istri.
Lalu bagaimana jika suaminya melakukan poligami?
Quraish Shihab pun menegaskan, harus diketahui bahwa di akhirat tidak ada cemburu.
“Cemburu itu di dunia untuk mendorong orang mencapai kesempurnaan,” kata dia.
Di akhirat, sambungnya, tidak ada tidur, tidak ada cemburu. Di sana segalanya terbuka.
“Jangankan dengan di akhirat. Kita saja tidak dapat mengambil analogi antara kehidupan di planet bumi dengan kita di luar angkasa. Apalagi setelah kematian. Semua yang masuk surga memperoleh semua apa yang dia inginkan,” jelasnya.
Hanya saja kata Quraish Shihab, tidak ada terbesit keinginannya untuk mencapai sesuatu secara tidak wajar. ***