Rasulullah Pernah Lupa Sholat Duhur 2 Rakaat, Begini Sikap Nabi Saat Mengetahuinya Menurut Gus Baha

26 Februari 2022, 20:30 WIB
Gus Baha /Tangkapan layar kanal YouTube/Syeh kemplu

INDRAMAYUHITS - Nabi Muhammad SAW sebagai manusia ternyata pernah beberapa kali lupa, terutama dalam hal ibadah.

Namun, lupanya Nabi tentu dapat dijadikan rujukan umat Islam untuk menentukan kaidah fiqih dalam ibadah.

Seperti disampaikan KH Bahauddin Nursalim (Gus Baha) di akun Youtube Ngaji Online berjudul Ngaji Gus Baha Versi Full | Nabi Pernah Salat Duhur Dua Rakaat, dan ini Yang dilakukan Sahabat yang dipublish 29 April 2021.

Baca Juga: Jangan Salah Paham Soal Anjuran Sholat Sunah Kadang-kadang Saja, Begini Maksudnya Menurut Gus Baha

Menurut Gus Baha, sahabat Nabi pernah berkali-kali menyaksikan Nabi Muhammad lupa. Suatu ketika Nabi pernah shalat Dhuhur 2 rakaat terus beranjak pulang.

Para Sahabat saat itu tidak ada yang berubah imannya: “Gimana sih, Nabi kok bisa lupa?! Diikuti serius kok malah lupa!” kata Gus Baha menjelaskan.

Saat itu, beberapa saat setelah sholat tidak ada yang berani menegur Nabi. Namun akhirnya seorang sahabat bernama Zulyadain memberanikan diri bertanya kepada beliau yang sudah berada di pintu keluar masjid.

Baca Juga: Jangan Larang dan Bentak Anak-anak yang Gaduh atau Bandel di Masjid, Ini Dampaknya Menurut Gus Baha

“Ya Rasulallah, ini sholat model baru atau memang Anda lupa?” tanya Zulyadin pada Rasulullah.

Menurut Gus Baha, kalau model baru artinya sholat Dhuhur besoknya sudah mulai dua rakaat. Karena, teori nasakh mansukh itu mengambil hukum yang paling akhir.

Nabi tak menyadarinya. “Ah, masak?!” kata beliau.

Baca Juga: 4 Resep Tirakat Orang Tua agar Anak Menjadi Soleh Menurut Habib Luthfi, Ada Wirid Ini Saat Mencuci Beras

Kemudian Nabi kembali ke tempat imam dan menanyakan kepada sahabat lainnya yang ikut sholat berjamaah.

“Apakah benar yang dikatakan Zulyadain?”

“Betul, Rasulullah. Tadi Anda sholat Dhuhur hanya dua rakaat,” kata Sahabat.

Nabi tetap tenang saja, kemudian takbir lagi dan menambah dua rakaaat, terus salam.

"Berangkat dari cerita dalam hadis ini, orang Fikih jadi bingung dan saling bantah-bantahan juga," kata Gus Baha.

Menurutnya, hal seperti itu tidak masalah. Dari dulu umat Islam mensifati Nabi dengan al-a’radh al-basyariyah (sifat manusiawi).

Baca Juga: Info Lowongan Kerja, PT Astra Otoparts Butuh SDM untuk Sejumlah Formasi hingga 20 Maret 2022

Artinya, Nabi itu tidak apa-apa lupa, karena bukan Allah. Yang tidak boleh lupa itu Allah.

"Jadi, ilmu seperti ini perlu dipahami. Hal ini karena Nabi itu itu juga menikah, dan bisa lupa juga," sambungnya.

Nabi pun bersabda: “Aku ini tidak pernah lupa, tapi diberi lupa agar menjadi Sunnah”.

Dikatakan, Nabi Muhammad kadang lucu juga. Suatu pagi beliau pernah bertanya kepada Aisyah:

“Ya Aisyah, ada sarapan?”

“Tidak ada.”

“Ya sudah, aku puasa saja.”

Masih dalam keadaan puasa, sekitar jam 10 bertanya lagi kepada Aisyah:

“Ya Aisyah, ada sarapan?”

“Ada,”

“Ya sudah aku makan saja (tidak puasa),” kata Nabi menurut Gus Baha. ***

Editor: Kalil Sadewo

Tags

Terkini

Terpopuler