Gus Baha Ungkap Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Mandi Junub, Awas Nanti Ibadahnya Gak Sah Loh!

18 Januari 2022, 06:45 WIB
Gus Baha mewanti-wanti agar mandi junub memperhatikan ini. /Portal Jember

INDRAMAYUHITS – Bagi setiap yang punya hadas besar, maka diwajibkan atasnya untuk mandi Junub atau mandi besar.

Dalam tuntunan Islam, ada ketentuan yang harus dipenuhi oleh Muslim yang mandi Junub. Hal ini sangat penting untuk diketahui, karena berkaitan dengan sah atau tidaknya suatu ibadah.

Dilansir Indramayu Hits dari Instagram @dawuhgusbaha Kamis 13 Januari 2022, ulama yang memiliki kedalaman ilmu agama, KH Bahauddin Nursalim atau Gus Baha mengatakan, saat mandi Junub, tidak boleh ada sabun atau sampo terlebih dahulu sampai mandi junubnya selesai.

Baca Juga: Ada Sebagian Dosa Tak Bisa Dihapus dengan Istighfar atau Sedekah, Kecuali dengan Bekerja, Ini Kata Gus Baha

Alasannya, kata Gus Baha, sampo atau sabun akan berpotensi mengubah sifat air, sehingga dapat menyebabkan tidak sah.

"Syaratnya mandi atau wudhu itu jangan ada di tubuh sesuatu yang merubah air, misal sabun, sampo atau yang lainnya," smabung Gus Baha.

Gus Baha meyakini tak sedikit umat Islam yang salah dalam mempraktikkan mandi Junub. Terutama karena pemakaian sabun atau sampo.

Baca Juga: 6 Hal Ini Dapat Menggerogoti Pahala Sebesar Apapun, Gus Baha: Harus Dihindari

“Makanya kayak orang mandi junub itu banyak yang salah, jadi 1 ciduk air lansung pakai sampo," ujarnya.

Karena adanya sabun dan sampo itulah kemudian air berikutnya tidak bisa menghilangkan hadas besar.

"Berarti semua air ini tidak bisa menghilangkan hadats besar, karena posisi air yang ke seluruh tubuh berbau sampo," lanjut di.

Baca Juga: Mau Harta yang Dimiliki Abadi Hingga di Akhirat Kelak? Ini Cara yang Dianjurkan Gus Baha

Untuk itu, Gus Baha menyarankan agar bagi yang mandi Junub sebaiknya menggunakan air bersih hingga mandi selesai, kemudian baru memakai sampo dan sabun.

"Tapi kalau kamu pakai sampo dulu, kalau rambutnya banyak, maka potensi air yang menyebar sudah menjadi mutagoyyir," ungkap Gus Baha.

Dengan kata lain, tutur Gus Baha, salah satu syarat mandi Junub adalah jangan ada sesuatu di tubuh yang disebut yughoyyiru ma (mengubah).

Baca Juga: Nabi Puji Orang Yang Berdagang, Ini Penjelasan Gus Baha

Gus Baha pun menjelaskan cara mandi junub yang benar agar dapat menghilangkan hadas besar. Dan ini harus diperhatikan umat Islam.

"Ketika waktu mandi Junub dari kepala, ya sudah kepala itu awwalul gushli (permulaan mandi). Kalau kamu siram wajah dulu, ya wajah awwalul gushli, begitu juga lainnya," kata Gus Baha.

Maksudnya, setiap awwalul gushli harus dibarengi dengan niat. Sehingga, guyuran yang bersamaan dengan niat, itulah dimulainya awal fardhi atau dari situlah awal mula dihitung sebagai syarat mandi Junub.

Baca Juga: Perkuat Kabar Pengunduran Diri Habib Luthfi dari PBNU, Sekjen JATMAN Ungkap Soal Loyalitas ke NU

"Pokoknya yang setiap bersamaan niat, awwalul fardhi, faham ya, jadi bebas, semua bentuknya awal bebas, cuma apapun pilihan Anda, langsung dibersamai niat," lanjut Gus Baha.

Dikatakan, jika ada orang junub, ternyata ada sisa-sisa mani, maka disiram terlebih dahulu, karena berpotensi menjadi mutaghoyyir (air yang sudah berubah) karena mani tadi. ***

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: Instagram @dawuhgusbaha

Tags

Terkini

Terpopuler