10 Mitos Jawa Ini Harus Ditaati karena Bernilai Positif, di Antaranya bagi Para Gadis, jika Tak Ingin 'Kualat'

- 3 Februari 2022, 08:56 WIB
Sepuluh mitos Jawa yang harus ditaati, bila tidak bisa kualat.
Sepuluh mitos Jawa yang harus ditaati, bila tidak bisa kualat. /pexels Nothing Ahead/

INDRAMAYUHITS - Masyarakat yang hidup di Pulau Jawa tentu sering mendengar aturan-aturan tak tertulis dan banyak yang menganggapnya sebagai mitos.

Biasanya aturan itu berupa larangan dan pantangan dari para orang tua, leluhur atau tetua adat.

Maka, anak-anak orang Jawa banyak mendengar kata pamali atau kumali dari orang tua mereka. Pamali tidak boleh begini atau begitu.

Baca Juga: 4 Resep Tirakat Orang Tua agar Anak Menjadi Soleh Menurut Habib Luthfi, Ada Wirid Ini Saat Mencuci Beras

Bagi anak-anak modern yang mengenyam pendidikan lebih tinggi dari orang tua mereka atau telah menerima ilmu pengetahuan yang menggunakan akal dan nalarnya, menganggapnya sebagai keanehan.

Padahal beberapa larangan yang dianggp mitos itu tanpa disadari sebenarnya memiliki tujuan positif bagi anak-anak mereka.

Bahkan beberapa di antaranya memang cukup masuk akal atau logis bila mau menelusuri tujuannya lebih mendalam.

Baca Juga: Dialog Habib Luthfi dan Kiai Sepuh, Pelajaran Sebutir Nasi dan Makna Doa Makan yang Sangat Dalam

Mitos itu sebenarnya disebar untuk hal-hal yang baik tidak untuk menyesatkan. Berikut ini 10 mitos Jawa yang masuk akal bila dicerna dengan nalar dilansir dari akun Youtube Sidul Tube yang diposting 2 tahun lalu:

Makan sambil tiduran bisa jadi ular

Dulu ada sebuah kisah tentang anak yang sering makan sambil tiduran. Ketika si anak disuapi ibunya ia makan namun sambil tidur.

Karena Ibunya kesal dengan sikap anaknya kemudian si Ibu memilih menakut-nakuti si anak dengan kisah orang yang makan sambil tiduran nanti bisa jadi ular.

Baca Juga: Kisah Kewalian Habib Toha Lewat Mimpi Orang Sholeh yang Bertemu Sunan Gunung Jati dalam Rapat Wali Qutub

Tujuan si ibu tadi sebenarnya baik yakni agar anaknya tidak makan sambil tiduran karena makan sambil tiduran tidak baik bagi kesehatan.

Ketika seseorang makan sambil tiduran gaya gravitasi ini bisa mengakibatkan makanannya balik arah dan reflaks asam lambung naik dan menyebabkan luka kerongkongan lanjut ke paru-paru dan juga organ THT.

Selain itu makan sambil tiduran juga bisa memicu tersedak, bukan asal tersedak jika fatal resikonya bisa mengganggu fungsi paru-paru dan sampai meninggal.

Baca Juga: Mengamalkan Ratib dan Hizb Perlu Ijazahkah? Ini Penjelasan Habib Luthfi

Ke Pantai Selatan Jangan Pakai Baju Hijau atau Biru

Siapa yang tak kenal dengan pantai selatan, terutama pantai selatan yang ada di Yogyakarta. Pantai yang lekat dengan mitos Ratu Pantai Selatan (Nyi Roro Kidul) dan mitos wisatawan berbaju hijau ini menajdi bagian yang tak terpisahkan dari wisata di Yogyakarta.

Di balik pandangan pantainya yang indah ternyata di pantai selatan ini juga sering terjadi kecelakaan yakni wisatawan hilang atau meninggal karena terseret arus ombak yang ganas, lantas apa hubungannya dengan terjadinya kecelakaan dan mitos wisatawan berbaju hijau.

Mitos adanya julukan Ratu Selatan seringkali dikaitkan, padahal sebenarnya kaitanya cukup logis apabila ingin turun berenang carilah area yang lebih aman dan gunakan kostum yang berwarna cerah seperti jingga atau merah muda, hindari kostum yang berwarna hijau atau biru.

Baca Juga: Lima Pemain Persija Dipanggil Timnas, Ini Kata Bambang Pamungkas

Karena kalau memakai baju hijau atau biru dan kamu terseret arus atau tenggelam maka akan sulit dicari.

Tim Sar akan kesulitan menolong korban karena warna pakainnya hampir sama dengan warna laut, karena baju berwarna hijau atau biru akan menyatu dengan warna laut.

Keluyuran saat Magrib bisa diculik Wewe Gombel

Orang tua zaman dulu percaya waktu magrib ini tidak tepat untuk beraktivitas. Karena pada waktu magrib adalah saat bergantian waktu dari sore menjadi malam.

Baca Juga: Kalah Dramatis Lawan Persik Kediri, Putu Gede Sebut Pertandingan Tidak Sesuai Rencana

Kakek nenek kita dulu percaya jika malam hari merupakan waktu nya para makhluk halus atau hantu bergentayangan.

Orang jaman dulu apalagi anak-anak sangat takut dengan wewe gombel yang kabarnya suka menculik.

Mitos ini dibuat agar anak-anak tidak keluar kalau magrib sebab magrib adalah waktunya orang beribadah dan belajar mengaji Al-Qur’an atau istirahat dari aktivitas seharian, magrib juga jadi waktu berkumpul bersama keluarga.

Baca Juga: BUMN Kontraktor PT Nindya Karya Buka Lowongan Kerja Februari 2022 untuk Beberapa Posisi, Cek Persyaratannya

Itulah sebabnya mengapa mitos ini dibuat dan berkembang di tengah masyarakat.

Potong kuku malam hari bisa berumur pendek

Mitos potong kuku pada malam hari bisa menyebabkan umur kita menjadi pendek dan hubungan kita dengan orang tua menjadi tidak baik.

Para ayah dan ibu akan menegur anaknya jika melakukan ini tak hanya pada anak merekapun akan menegur orang lain.

Baca Juga: RS Mitra Plumbon Majalengka Buka Lowongan Kerja untuk Sejumlah Formasi, Pendaftaran Online hingga 28 Februari

Mitos ini sudah ada dari zaman dulu pada berabad-abad yang lalu. Sebenarnya hal ini adalah larangan zaman dulu sebelum alat potong kuku dan lampu bisa dicari seperti saat ini. 

Dulu jika ingin memotong kuku mereka menggunakan pisau bila dilakukan di malam hari dengan penerangan yang minim tanpa listrik maka bisa melukai tangan mereka karena tak bisa keliatan dengan jelas kukunya.

Maka dari itulah orang tua zaman dulu membuat mitos larangan kepada anak-anaknya mereka dengan disertai sanksi.

Baca Juga: Lowongan Kerja Februari 2022 Bappenas/Kementerian PPN untuk Sejumlah Formasi, Pendaftaran via Email

Di zaman sekarang mitos ini masih sering digunakan meski alat potong kuku dan lampu sudah gampang didapat.

Namun, tidak menutup kemungkinan memotong kuku di malam hari dapat melukai tangan kita mungkin karena kita lelah atau mengantuk.

Bersiul malam hari bisa memanggil setan

Bersiul di malam hari percaya dapat memanggil makhluk halus apalagi jika bersiul dengan gaya suara burung.

Baca Juga: Tempat Relokasi Pasar Johar Semarang Dilalap Sijago Merah

Berdasarkan kepercayaan masyarakat Jawa suara siulan tersebut dapat memanggil kemamang yakni salah satu jenis makhluk halus.

Jika tiba-tiba anda mendengar suara balasan itu menandakan bahwa ada makhlus halus yang merasa terganggu sekaligus bisa menjadi pertanda buruk.

Namun ada juga yang mengatakan bahwa larangan bersiul di malam hari dibuat agar tidak mengganggu tetangga yang sedang beristirahat.

Baca Juga: Kasus Covid 19 Kian Meningkat Sepuluh Kali Lipat di Bandung Jawa Barat

Apalagi pada zaman dulu suasana di saat cenderung sepi ketika malam sudah menjemput. Selain itu suara siulan juga sering digunakan oeh para pasukan pengintai untuk memberikan kode, apabila seseorang siul sembarangan di malam hari hal tersebut dikhawatirkan dapat menganggu kode oleh para pasukan pengintai.

Tak heran jika kemudian muncul larangan bersiul masih terbawa hingga saat ini.

Gadis makan sayap ayam jauh dari jodoh

Kenapa gadis yang makan sayap ayam bisa jauh dari jodoh apa hubunganya?

mungkin karena sayap ayam mengandung banyak lemak dikhawatirkan remaja yang hormonnya tidak stabil akan jerawatan setelah makan sayap ayam terlalu banyak itulah yang dimaksud jauh dari jodoh.

Baca Juga: Lowongan Kerja Cirebon Februari 2022 RS Sumber Hurip untuk Humas dan Marketing, Minimal Lulusan SMA/SMK/MA

Kalau si gadis jenis mukanya tidak bersih maka si gadis di anggap sulit untuk mendapatkan pacar.

Namun lagi-lagi ini hanyalah soal pemahaman, sebenarnya selain sayap ada beberapa lain dari ayam yang sebaiknya dihindari karena ada alasan kesehatan seperti kulit ayam, jeroan ayam, brutu atau pantat ayam.

Duduk di atas bantal bisa bisulan

Kebanyakan masyarakat Indonesia termasuk Jawa pasti pernah mendengar kalimat ini duduk di atas bantal dipandang sebagai hal yang pamali atau tidak baik dilakukan.

Baca Juga: RS Mitra Plumbon Buka Lowongan Kerja 2022 bagi Warga Cirebon dan Sekitarnya, Pendaftaran hingga 28 Februari

Konon percaya penyebabnya adalah duduk di atas bantal bisa membuat pantat menjadi bisulan, lantas apakah anggapan ini benar atau sekedar mitos belaka?

Sejauh ini tak ditemukan adanya penelitian atau pembuktian medis yang mendukung anggapan tersebut.

Namun secara medis bisulan akibat duduk diatas bantal bisa saja terjadi salah satunya disebabkan oleh kebersihan bantal yang digunakan untuk duduk.

Baca Juga: Jadi Pusat Perhatian tapi Bukan yang Paling Keren dalam Visual, Itu Ada di Grup K-Pop Berikut Ini

Mitos ini berkembang sebagai upaya mengembalikan fungsi barang bantal mulanya memang dibuat untuk kepala bukan untuk kaki atau bagian tubuh lain kalau di injak atau diduduki maka bantal jadi kotor kepalapun ikut kotor saat bantal itu dipakai.

Pamali makan pakai tutup wadah

Bila seorang anak laki-laki memakan tidak menggunakan piring melainkan tutup seperti tutup panci atau tutup-tutup lainya maka biasanya ibunya akan memerintahkan anak tersebut untuk menggantinya dengan piring.

Alasan pamali ini adalah kalau kita makan memakai tutup bukan piring maka kalau kita sudah menikah nanti hanya akan menjadi tutup bagi kehamilan pasangan kita artinya pasangan kita sudah berbadan dua akibat ulah orang lain.

Baca Juga: Arema FC Kirim Dua Nama ke Timnas U-23, Salah Satunya Figo

Mitos ini berkembang dengan maksud yang baik, tutup piring diciptakan akan bukan untuk dipakai makan.

Pemahaman ini dimaksum mengembalikan barang-barang sesuai dengan fungsinya, Sebab tutup piring di desain untuk tutup wadah makanan bukan .

Gadis suka duduk depan pintu susah dapat jodoh

Selintas tak ada hubunganya antara duduk atau berdiri di depan pintu dengan jodoh aatu rejeki mungkin kalimat tersebut terlahir dari pengalaman hidup yang dilalui oleh para orang tua di zaman dulu.

Baca Juga: Lowongan Kerja 2022 Anak Perusahaan BUMN Konstruksi PT Waskita di Banyak Posisi, Pendaftaran hingga Februari

Mitos pantangan ini biasanya diperuntukkan bagi seorang gadis. Hal ini dilakukan untuk menakut-nakuti atau mencegah agar si gadis tidak terbiasa duduk di depan pintu rumahnya.

Perizinan ini sebenarnya berkembang untuk mendidik perempuan agar berkelakuan sopan. Sebab duduk di depan pintu adalah hal yang kurang sopan karena secara langsung menghalangi-halangi orang untuk masuk atau keluar dari ruangan.

Gadis nyapu tidak bersih dapat suami brewokan

Orang-orang masa lampau khususnya perempuan menyukai pria yang mukanya bersih dari brewok.

Baca Juga: BUMN Bio Farma Buka Lowongan Kerja Besar-besaran, Cek Formasinya Pendaftaran Online hingga Februari 2022

Mitos ini dibuat untuk menakut-nakuti perempuan pada zaman dulu agar mereka menyapu dengan sungguh-sungguh sehingga tidak ada kotoran atau debu yang tersisa.

Brewok pada masa itu melambangkan hal-hal yang belum bersih. Jadi kalau kamu malas membersihkan rumah kamu juga bakal dapat cowo yang malas membersihkan badan juga.

Jadi kalian tidak perlu anti sama pamali, karena hal-hal tersebut bisa jadi memang buat kebaikanmu sendiri. ***

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: Youtube sidul tube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah