Waspada, Pandemi Bisa Picu Peningkatan Kekerasan Terhadap Keluarga

- 11 September 2020, 17:28 WIB
ILUSTRASI kekerasan.*/PIXABAY
ILUSTRASI kekerasan.*/PIXABAY /

PR INDRAMAYU - Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Banten mencatat, kasus kekerasan dalam keluarga atau terhadap perempuan dan anak di Provinsi Banten selama masa pandemi Covid-19 mengalami peningkatan.

Wakil Ketua P2TP2A Provinsi Banten Yayah Ruhiyah menyatakan, peningkatan itu dipicu tertekannya kondisi perekonomian keluarga imbas dari pandemi.

"Kekerasan tersebut meliputi kekerasan fisik, psikis, hingga kekerasan seksua. Secara psikologis mereka ada yang depresi. Juga mendapatkan tekanan ekonomi dari suaminya, ada yang dari mertuanya, jadi stres perempuan itu,” kata Yayah dalam keterangannya, Jumat 11 September 2020 dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com dari rri.co.id.

Baca Juga: Cek Fakta: Lampu Kamar di RS Wisma Atleat Menyala Semua saat Malam, Pasien Covid-19 Penuh Benarkah?

Yayah mengungkapkan, sampai bulan September, jumlah kasus kekerasan  menimpa perempuan dan anak di Banten sudah mencapai 35 kasus. Sementara selama tahun lalu, jumlah kasus kekerasan yang ditangani P2TP2A berjumlah 52 kasus.

“Kasus kasus KDRT dan anak cenderung meningkat. Jadi pandemi ini membuat beberapa anak dan perempuan rentan sekali terhadap kekerasan. Pengaduan paling banyak dari Kota Serang,” ungkapnya.

Karena itu, lanjutnya, P2TP2A akan mendampingi dan memberi layanan konseling untuk memulihkan kondisi mental maupun psikis perempuan dan anak.

Baca Juga: Nadiem Makarim: Zona Hijau Boleh KBM Tatap Muka, Namun Sifatnya Tidak Wajib

“Lalu kita tangani dengan beberapa kali terapi karena memang di kami juga ada namanya bimbingan konseling, ya pemulihan kepada perempuan yang terdampak tadi,” tandasnya.***



Editor: Egi Septiadi

Sumber: rri.co.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x