Baru Sebagian SMK Terapkan Praktikum, Bakrun: Silakan Buka Praktikum dengan Protokol Kesehatan

- 2 September 2020, 13:13 WIB
Direktur SMK Kemendikbud, M. Bakrun (tengah) dan Sekretaris Disdik Jabar, Wahyu Mijaya (kiri) saat meninjau fasilitas hotel pendidikan di SMKN 9 Bandung, Selasa, 1 September 2020.
Direktur SMK Kemendikbud, M. Bakrun (tengah) dan Sekretaris Disdik Jabar, Wahyu Mijaya (kiri) saat meninjau fasilitas hotel pendidikan di SMKN 9 Bandung, Selasa, 1 September 2020. /Pikiran-rakyat.com/Sarnapi/

PR INDRAMAYU - Direktur SMK Kemendikbud, M. Bakrun telah mengizinkan SMK-SMK untuk melakukan praktikum  keahliannya, namun dengan tetap mengedepankan dan memperhatikan protokol kesehatan.

Adapun untuk pembelajaran teori diharapkan tetap memakai sistem dalam jaringan (daring), karena masih dalam situasi pandemi Covid-19.

"Kami tentunya sudah tahu sampai kapan pandemi ini berakhir, padahal siswa-siswa SMK membutuhkan pembelajaran khususnya praktikum," kata Bakrun saat meresmikan modul pembelajaran kolaboratif dan integratif di SMKN 9  Bandung, Selasa, 1 September 2020, sebagaimana  dikutip dari berita pendidikan Pikiran-Rakyat.com dengan judul artikel "Teori Disampaikan Daring, SMK Diperbolehkan Gelar Praktikum Siswa dengan Protokol Kesehatan"

Baca Juga: PJJ Tidak Efektif Bagi Siswa, Dewan Pendidikan di Cirebon Usulkan Dibuka KBM Tatap Muka

Menurutnya, praktikum merupakan salah satu kelebihan dan juga keharusan bagi siswa SMK sehingga bisa diperbolehkan.

"Dalam kondisi darurat silahkan saja mengadakan praktikum. Namun tetap saja sekolah harus berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 daerah dan mematuhi protokol kesehatan," ujarnya.

Praktikum tersebut tentunya bisa saja dengan cara shift, sehingga dalam satu kesempatan hanya diikuti beberapa siswa saja, sebagai langkah menghindari adanya kerumunan siswa dalam satu kelas terlalu banyak.

Baca Juga: Lima Bulan Ditutup, Begini Kondisi Sistem Pendidikan di Jalur Gaza Saat Pandemi

"Lalu siswa lain diterapkan secara bergantian untuk melakukan praktikum. Para siswa dan guru harus tetap untuk jaga jarak dan memakai masker saat praktikum diterapkan," ujarnya.

Dari sekitar 14.000 SMK di Indonesia, Bakrun mengakui, baru sebagian kecil yang sudah melakukan praktikum.

"Sebagian daerah yang zona kuning maupun hijau sudah melakukan praktikum, namun di zona merah seperti Jawa Timur baru persiapan sehingga belum ada praktikum," ujarnya didampingi Sekretaris Disdik Jabar, Wahyu Mijaya, dan Kepala SMKN 9 Bandung, Anne Sukmawati.

Baca Juga: Kerap Jadi Sampah, Daun Ketapang di Tangan Cecep Justru Jadi Pundi-pundi Rupiah

Sedangkan Anne Sukmawati Kurnia Dewi menyatakan, pihaknya membuat modul pembelajaran kolaboratif dan integratif yang disusun para guru dan diserahkan kepada para siswa.

"Dengan modul ini akan memudahkan siswa dalam belajar di rumahnya sebab untuk pembelajaran masih daring. Bahkan untuk praktikum sendiri belum berani mengadakan sehingga kedatangan Pak direktur bisa jadi pencerahan buat kami," katanya didampingi Kepala Tata Usaha SMKN 9 Bandung, Irman Khaeruman.

Selain itu, SMKN 9 Bandung juga meresmikan aplikasi praktik kerja lapangan (PKL) untuk memudahkan para siswa yang PKL.

Baca Juga: Ada Pesta Gay di Jakarta Selatan, Kombes Pol Yusri Yunus: Harus Ada Akses untuk Masuk Kesitu

"Biasanya pengawasan dengan kunjungan ke siswa, namun saat pandemi ini tentu saja butuh alat untuk berkunjung secara digital. Dengan aplikasi ini membuat aktivitas PKL siswa terpantau oleh guru pembimbing melalui ponsel," katanya.*** (Sarnapi/Pikiran-Rakyat.com)


Editor: Egi Septiadi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah