Hindari Melarang Si Kecil Memasukkan Tangan Atau Benda ke Mulut Saat Fase Oral, Ini Alasannya !

- 30 Januari 2023, 09:47 WIB
Ilustrasi: fase oral pada si bayi
Ilustrasi: fase oral pada si bayi /Pexels/Victoria Art

INDRAMAYUHITS -- Saat anak kerap melakukan aktivitas memasukkan tangan atau benda ke mulut, sebaiknya untuk para orang tua jangan terlalu sering melarangnya

Ini disebut fase oral, dimana pada fase ini banyak ditandai dengan perilaku anak memasukkan benda kedalam mulut. 

Untuk itu, penting diketahui oleh para orang tua agar menyikapi perkembangan anak pada fase oral, yaitu dengan cara tidak serta merta melarang anak melakukannya

Baca Juga: Apakah Anda Sedang Setres? Yuk Pergi Camping! Selain Seru Ternyata Manfaatnya Baik Untuk Kesehatan Mental!

Ternyata, dijelaskan oleh para ahlinya mengapa sebagai orang tua tidak melarang anak melakukan fase oral, ternyata memiliki alasan yang baik secara ilmiah. 

Agar orang tua tak terus menerus gemas dan melarang sang anak, penting cari tahu seputar fase oral bayi usia 0 - 18 bulan dan juga pada anak balita.

Melansir dari situs parenting.co.id, Fase oral ini memiliki peran penting, yaitu membantu perkembangan keterampilan anak di masa mendatang. 

Lalu apa Itu Fase Oral? Berdasarkan perkembangan anak, fase oral adalah tahap perkembangan area oromotor (otot daerah mulut dan pencernaan) yang berpengaruh pada perkembangan lainnya seperti berbicara dan makan. 

Pada fase ini bayi memusatkan stimulus pada daerah mulut dan bibir. Ia akan berusaha memasukkan semua benda yang dipegangnya ke dalam mulut karena menganggap mulut adalah tempat pemuasan kebutuhannya (oral gratification).

Baca Juga: Mari Berdamai Dengan Sisi Gelap Diri Sendiri, Ini 10 Hal yang Perlu Diketahui Untuk menaklukkannya !

Dalam dunia psikologi, fase oral merupakan tahap pertama perkembangan psikoseksual yang pasti dilalui setiap orang. 

Sejak dalam kandungan sebenarnya anak sudah mulai fase oral ini, yaitu dengan memasukkan jempolnya ke dalam mulut (tak heran banyak janin terekam sedang mengisap jempol saat USG 4 dimensi!). 

Namun, umumnya, fase oral dimulai sejak anak lahir hingga usia sekitar 18 bulan. Pada beberapa kasus, fase oral berlanjut hingga usia balita, misalnya dengan mengisap jempol atau thumb sucking hingga usia 5 tahun.

Baca Juga: BRI Liga 1: Kalahkan Persikabo, Persija Jakarta Nikmati Puncak Klasemen

Lalu apa pentingnya Fase Oral itu? apakah semua bayi pasti akan mengalami fase oral? Betul, fase ini merupakan dasar perkembangan dalam hidup anak. 

Fase oral memengaruhi kematangan otot di daerah rongga mulut. Jika otot telah terbentuk matang, anak akan terbantu dalam mengembangkan kemampuan makan dan berbicara. 

Pada anak yang sering dilarang atau dimarahi orang tuanya ketika memasukkan jari maupun mainan ke dalam mulut, fase oralnya menjadi tidak maksimal. 

Artinya, hal ini dapat mengakibatkan keterlambatan perkembangan dan kematangan daerah rongga mulut sehingga mengganggu kemampuan berbicara dan makan. 

Contohnya, ada anak usia 2 tahun yang belum mampu mengunyah nasi sehingga harus terus makan bubur.

Dari sisi psikoseksual, anak yang banyak dilarang saat fase oral akan merasa cemas dan tegang.  

Ini yang kemudian memicu hal-hal negatif berupa kebiasaan buruk. 

Baca Juga: Harus Tau! Ini 4 Faktor Penyebab Utama Dari Gangguan Bipolar, No 3 Paling Harus Diperhatikan, Yuk Simak

Untuk itu, sudah saatnya orang tua bersikap lebih kooperatif dengan fase oral bayi dan balita. 

Salah satu yang bisa diupayakan dengan fase oral perkembangan anak adalah memastikan kebersihan dan kenyamanan bayi saat sedang bereksplorasi dengan mulutnya.

Lalu apa akibat dari kurangnya stimulasi oral pada si kecil? Dalam teori psikoanalisis, kecemasan dan ketegangan anak akibat kurang stimulasi oral dapat berlanjut hingga dewasa. 

Anak akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak matang dan selalu haus akan stimulasi oral. Seperti ada sesuatu yang hilang dan perlu digantikan dengan perilaku tertentu.

Gangguan perkembangan fase oral ini kemudian memicu beberapa gangguan perilaku akibat stimulasi oral yang kurang, akibat orang tua overprotektif, juga kelebihan stimulasi oral seperti makan berlebih.

Orang yang saat kecilnya mengalami gangguan fase oral, cenderung suka mengonsumsi minuman dan berpotensi menjadi pencandu minuman beralkohol. 

Beberapa teori juga mengaitkan antara gangguan fase oral saat kecil dengan perilaku mencandu rokok, makan berlebih, pica - konsumsi benda yang bukan makanan karena kebiasaan atau gangguan perilaku umumnya pada anak-anak - hingga kebiasaan menggigiti kuku.

Baca Juga: Harus Tau! Ini 4 Faktor Penyebab Utama Dari Gangguan Bipolar, No 3 Paling Harus Diperhatikan, Yuk Simak

Nah itulah mengapa pentingnya bagi orang tua agar tidak serta merta melarang si kecil untuk melakukan aktivitas oral. ***

 

Editor: Aris Maya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x