Pasukan Mataram itu gabungan dari berbagai wilayah antara lain Madura yang terdiri dari Pamekasan, Sumenep, Balega, Sampang, dan Arisbaya.
Berikutnya ada Surabaya, Brebes, Telegil, Gombong, Nambeng, Wiradesaki, Batang , Kendal, Kaliwungu, Gresik, Lamongan, Tuban, Lasem, Sedayu, Demak, Kudus, Japara, Juwana, Pekalongan, Rembang, Bagelen, dan Sumedang.
Adapun para senapati Mataram yang memimpin pasukan antara lain Adipati Mandurareja, Tumenggng Sura Agul-agul, dan Uposonto.
Menurut naskah Negara Kertabhumi, penyerangan pertama pasukan Mataram dipimpin oleh Bahuraksa serta balatentara dari Sunda dipimpin oleh Dipati Ukur, sedangkan pembesar Belanda di Jayakarta saat itu dipimpin Murjangkung.
Baca Juga: Tak Pandang Saudara, Sunan Gunung Jati Tegas Menghukum Syekh Siti Jenar atas Rekomendasi Para Wali
Pasukan Mataram langsung menuju tempat orang-orang Belanda di Jayakarta. Terjadilah pertempuran sengit.
Pasukan Mataram terdesak mundur, sehingga banyak yang tewas, penyerengan pertama ini tidak berhasil.
Tidak lama kemudian datanglah balatentara Mataram yang kedua bergabung dengan tentara yang datang pertama yang masih hidup, menyerang Belanda.