INDRAMAYUHITS – Wilayah Cirebon memiliki banyak keunikan, salahsatunya dari sisi bahasa yang dipakai masyarakat hingga saat ini.
Secara geografis, Cirebon berada di Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan sejarah Cirebon didirikan oleh keturunan Prabu Siliwangi yang dikenal berkultur Pasundan (Sunda).
Tapi nyatanya, sebagian besar masyarakatnya berbahasa Jawa. Meski kemudian dideklarasikan sebagai Bahasa tersendiri, yakni Bahasa Cirebon, namun mayoritas kosakatanya berakar Jawa.
Baca Juga: Sejarah Sunan Gunung Jati: Putri Kaisar Tiongkok Minta Dinikahi Setelah Membuktikan Kesaktiannya
Pertanyaannya, kenapa Cirebon berbahasa “Jawa”? Budayawan sekaligus sejarawan muda Cirebon, Akbarudin Sucipto MSi menyampaikan pendapatnya dalam kanal Youtube Muhajir Affandi berjudul Alasan Kenapa Cirebon Berbahasa Jawa I Sunda atau Jawa.
Di awal Kang Akbar, sapaan Akbarudin Sucipto, menyampaikan bahwa ia tidak menguasai secara detail prosesnya, namun ia hanya sekadar memberikan catatan-catatan.
Menurutnya, Cirebon mengalami akulturasi yang luar biasa masif. Termasuk kenapa bahasa Jawa muncul dan membentuk dialek Cirebon atau Indramayu misalnya.
Dalam pandangannya, proses akulturasi bahasa itu muncul saat ekspedisi penyerangan besar-besaran yang dilakukan pasukan Mataram ke Batavia terhadap pasukan Belanda yang dipimpin Peter Coen.
“Pasukan Mataram yang diparkir (cukup lama) di Cirebon itu kan jumlahnya sangat banyak, berdasarkan data misalnya hampir 500 ribu, jadi bisa dibayangkan tahun 1927-1929 ada ratusan ribu orang yang berkumpul di wilayah Cirebon dan bentangannya itu sampai pantura,” ungkap pria yang aktif menjadi narasumber sejarah Cirebon di RRI itu.