Pada suatu ketika orang-orang sedang tidur, balatentara Bupati Balega menyerang pasukan Mataram.
Senapati Mataram Ki Agheng Sujonopuro tewas dalam penyerangan itu, sehingga kalahlah balatentara Mataram.
Untuk sementara peperangan dihentikan karena Mataram sedang berdukacita sambil menunggu kedatangan pasukan yang kedua.
Pasukan Mataram itu tidak mau kembali, mereka takut dijatuhi hukuman oleh Sultan Agung karena tidak dapat mengalahkan Madura.
Tidak lama kemudian datanglah ke Madura para pasukan Mataram yang kedua dipimpin oleh Senapati Ki Agheng Juru Kiting. Balatentara lima kabupaten di Madura dapat dikalahkan oleh mereka.
Kejadian ini terdengar oleh Adipati Surabaya. Ia pun membawa pasukan dalam jumlah besar melawan balatentara Mataram, tetapi mereka dapat dikalahkan.
Setelah Madura dapat dikalahkan, kemudian Sultan Agung mengangkat Prasena, putra Adipati Arisbaya menjadi pemimpin seluruh kabupaten di Madura dengan gelar Pangeran Cakraningrat.
Baca Juga: Tak Pandang Saudara, Sunan Gunung Jati Tegas Menghukum Syekh Siti Jenar atas Rekomendasi Para Wali