Kuota Haji Sudah Final, Tak Ada Ruang Negosiasi Lagi, Kemenag Kebut Persiapan di Dalam dan Luar Negeri

- 4 Mei 2022, 16:21 WIB
Ilustrasi haji 2022.
Ilustrasi haji 2022. /Pixabay

INDRAMAYUHITS – Di musim haji pertama pasca pandemic Covid-19, Indonesia mendapatkan kuota jamaah haji yang jauh dari harapan.

Kuota yang didapat Indonesia sebanyak 100.051 jemaah dan tak ada ruang untuk melakukan negosiasi agar bisa dapat penambahan.

Namun semua pihak memaklumi, karena masih dilakukan pembatasan dan penyesuaian kebijakan pasca pandemi.

Baca Juga: Syekh Abdul Qodir Al Jailani, Tempat dan Tanggal Lahir, Nasab, hingga Keistimewaannya Saat Masih Kecil

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief menegaskan bahwa besaran kuota haji reguler dan khusus sudah ditentukan sejak awal oleh Pemerintah Arab Saudi.

Menurutnya, pemberian kuota haji tahun 1443 H/2022 M tidak dilaksanakan seperti tahun-tahun sebelumnya, yaitu melalui penandatangan MoU antardua negara yang diwakilkan oleh Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi dan Menteri Agama RI.

“Namun, kuota diberikan secara langsung oleh Pemerintah Arab Saudi melalui e-Haj,” ungkap Hilman seperti dilansir Indramayu Hits dari laman resmi Kemenag, Rabu 4 Mei 2022.

Baca Juga: Show of Force Militer Amerika vs China di Dekat Perairan Jepang-Taiwan, Ancaman Perang Makin Dekat

Dikatakan, penentuan kuota pada penyelenggaraan ibadah haji 1443 H/2022 M ini bersifat mandatori atau given dari Pemerintah Arab Saudi, dalam hal ini Kementerian Haji Arab Saudi.

Sehingga, tidak ada ruang negosiasi dalam penentuan kuota karena tidak ada juga pembahasan MoU antarmenteri sebagaimana penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya.

"Pembagian kuota haji reguler dan khusus dilakukan mengikuti alokasi yang ditetapkan oleh Pemerintah Arab Saudi. Secara sistem, melalui e-Haj, Pemerintah Arab Saudi membagi sebanyak 92.825 untuk jemaah haji reguler dan 7.226 untuk jemaah haji khusus," papar Hilman.

Baca Juga: Sapa Lautan Penggemar dari Atas Rumahnya di Hari Lebaran, Shah Rukh Khan Ucapkan Selamat Idul Fitri

Dalam suasana pandemi, penetapan kuota haji oleh Kerajaan Arab Saudi, baru diterbitkan pada pertengahan April.

Secara waktu, kata Hilman, informasi kepastian kuota haji tahun ini sudah sangat mepet, karena biasanya pembahasan MoU sudah dilakukan sejak bulan Desember tahun sebelumnya.

Ia menilai, Saudi mendasarkan penetapannya pada data prosentase jemaah Indonesia tahun sebelumnya yang memang tidak persis 8%.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Capricorn Besok 5 Mei 2022 : Anda Duduk dengan Tabungan dan Aset yang Banyak

Kuota jamaah yang ditetapkan Saudi tahun ini juga lebih sedikit dari asumsi kuota yang dibahas bersama Kemenag dan DPR saat melakukan pembahasan BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji) pertengahan April lalu.

"Namun kami tetap syukuri, tahun ini ada jemaah haji Indonesia yang bisa diberangkatkan ke tanah suci untuk ibadah haji," tutur Hilman.

Seiring waktu yang semakin mepet, Kemenag saat ini fokus kepada persiapan layanan untuk jemaah haji Indonesia di dalam dan luar negeri.

Baca Juga: BERKAH LEBARAN! PSIS Perpanjang Kontrak Rachmad Hidayat, Bos Yoyok Puas: Dia Main Bagus Musim Lalu

"Komunikasi dan koordinasi dengan mitra kita di luar negeri terus berlanjut, baik dengan muassasah, syarikah maupun pemerintah di Saudi, sembari kita mematangkan persiapan layanan jemaah Indonesia," tegasnya.

"Semoga kondisi segera normal sehingga tahun depan kuota haji juga kembali normal, baik reguler maupun haji khusus," tandasnya. ***

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah