Nyai Hj Masriyah Amva lahir di Cirebon, 13 Oktober 1961, di sebuah kampung pesantren, Babakan, Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Nama Amva sendiri merupakan singkatan dari kedua orangtuanya yakni KH Amrin Khanan dan Hj Fariatul `Aini.
Baca Juga: Pengurus PBNU Dilantik 31 Januari Bertepatan Dengan Harlah NU Versi Masehi
Ibundanya, Hj Fariatul `Aini adalah sosok perempuan gigih yang bergerak dalam dunia sosial dan dakwah.
Sedangkan ayahnya K H Amrin Khanan adalah sosok ulama pesantren tradisional yang istiqamah mengajar dan membimbing santri untuk mengenal, mendalami dan mengamalkan ajaran-ajaran luhur Islam.
Kiprah yang luar biasa dari Nyai Hj. Masriyah Amva tidak bisa dilepaskan dari peran seorang suami yang senantiasa mendukung apa yang dilakukan Nyai Hj. Mariyah Amva.
Baca Juga: Sosok Sekjen PBNU Gus Ipul, Paket Lengkap Kematangan Berorganisasi dan Berbirokrasi
Pada tanggal 1 November 2006 bertepatan dengan tanggal 9 Syawal 1437 H, KH Muhammad suami Nyai Hj Masriyah Amva sekaligus pendiri pondok pesantren Kebon Jambu wafat di Rumah Sakit (RS) Pertamina Cirebon.
Kepemimpinan pondok pesantren selanjutnya dipegang oleh istrinya, Nyai Hj Masriyah Amva. Pada saat itu, Pesanatren Kebon Jambu mengalami kegoncangan dahsyat karena krisis kepercayaan masyarakat terhadap keberlangsungan pesantren tanpa hadirnya sang kiyai.
Sepeninggal KH Muhammad, untuk pertama kali Nyai Hj Masriyah Amva mengumpulkan para santri, para orang tua dan pengajar.