ITAGI: Uji Klinik Vaksin Covid-19 Diawasi dengan Seksama Guna Pastikan Keamanan dan Efektivitasnya

- 9 November 2020, 15:01 WIB
PETUGAS yang sedang bertugas di Laboratorium Badan POM.
PETUGAS yang sedang bertugas di Laboratorium Badan POM. /DOK. BPOM/

PR INDRAMAYU - Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan pernyataan bahwa dalam hal penyediaan vaksin Covid-19 harus dipastikan keamanannya dan efektivitasnya dan jangan tergesa-gesa.

Menanggapi pernyataan tersebut Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, Sp.A(K), Anggota Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional dari ITAGI mengatakan, “Kami sangat menghargai pernyataan Bapak Presiden yang menunjukkan bahwa pemerintah berusaha secepatnya melindungi rakyatnya dari virus Covid-19 dengan menyediakan vaksin yang aman dan efektif.”

Prof Soedjatmiko juga menambahkan bahwa menurut publikasi di media internasional, uji klinik fase 1 vaksin Sinovac yang dilakukan di Tiongkok pada 143 orang dewasa dengan tujuan menilai keamanan, hasilnya hanya ada sedikit keluhan dari subjek.

Baca Juga: Ajak Gabung Amien Rais Hingga Habib Rizieq, Pengamat Politik Sebut Partai Masyumi Bukan Ancaman?

Dikarenakan uji klinik fase 1 terbukti aman maka oleh badan-badan yang mengawasi uji klinik vaksin Covid -19 mengizinkan untuk dilakukan uji klinik fase 2.

Prof Soedjatmiko menjelaskan bahwa uji klinik fase 2 dilakukan terhadap 600 orang dewasa untuk menilai 2 hal, pertama menilai keamanan dari vaksin Sinovac dan hasilnya terbukti aman, efek yang timbul hanya ada nyeri di bekas suntikan dan itu merupakan hal yang wajar.

Kemudian fase 2 menilai imunogenisitas dari vaksin tersebut, hasilnya setelah dua kali disuntik dengan dosis rendah yakni 3 mikrogram dengan jarak 14 hari, terlihat mampu meningkatkan kekebalan /antibodi pada 92 persen subjek.

Baca Juga: Video Syur Mirip Gisel Diungkap Pakar Telematika Roy Suryo, Singgung Bentuk Pipi Hingga Pelaku

Kemudian dengan jarak 28 hari dapat meningkatkan antibodi 97 persen subjek, dan kadar antibodi NAB sekitar 23.8 - 65.4 padahal dibutuhkan minimal 8 .

“Setelah fase 2 terbukti aman, dan mampu meningkatkan kekebalan pada 92 - 97 persen orang yang disuntik dua kali, maka oleh badan-badan yang mengawasi diizinkan melanjutkan ke fase 3,” imbuh Prof Soedjatmiko. 

Selanjutnya, Prof Soedjatmiko menjelaskan bahwa berdasarkan informasi dari tim riset  uji klinik vaksin Covid -19 pada uji klinik fase 3 di Bandung sudah dilakukan terhadap 1.620 orang dan 1.570 orang diantaranya telah disuntik dua kali dan sampai sekarang tidak ada keluhan ketika kontrol pada hari ke 3 ke 14 dan ke 28.

Baca Juga: Pakar Telematika Roy Suryo Punya Cara Bongkar Sosok dalam Video Syur yang Diduga Mirip Gisel

Tujuan dari uji klinik fase 3 sama, yakni uji keamanan, hasilnya terbukti aman dan pada beberapa orang hanya ditemukan keluhan nyeri dan demam.

Tujuan berikutnya adalah uji Kekebalan yang ditimbulkan dengan cara mengukur kadar antibodi didalam darah sebelum dan sesudah dua kali imunisasi. Keseluruhan hasil ini rencananya akan dilaporkan awal Januari 2021.

“Uji klinik di Bandung seperti halnya di negara lain diawasi oleh banyak badan pengawas yaitu BPOM, Data Safety Monitor Board (DSMB) dan Komite Etik FK Unpad. Ini perlu dilakukan untuk memastikan keamanan dan efektivitas dari vaksin Covid -19 yang saat ini tengah dikembangkan oleh Bio Farma – Sinovac,” jelas Prof Soedjatmiko.

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah