Layakkah Anies Baswedan Naik Kelas Jadi Presiden RI? Begini Prestasi dan Kontroversinya

- 17 Oktober 2020, 20:53 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. /Instagram/@aniesbaswedan

Ketiga, penggratisan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Keempat, di bidang kebudayaan.

Baca Juga: Indonesia Luncurkan Buku untuk Peringati 25 Tahun Hubungan Diplomatik dengan Afrika Selatan

Kelima, revitalisasi trotoar. Anies telah merevitalisasi trotoar sepanjang 134 km selama dua tahun menjabat. Pembangunan itu disebut akan memanjakan pejalan kaki.

Keenam, Anies mengklaim telah menunaikan janjinya menstop reklamasi yang digarap para 'naga'.

Namun, dalam 3 tahun ini, kebijakan Anies juga kerap menimbulkan kontroversi.

Baca Juga: Bersikeras Gelar Konser di Tengan Pandemi, The Flaming Lips Gelar Konser dalam Balon

Mulai dari terbitnya IMB (izin mendirikan bangunan) di Pulau yang sudah direklamasi.

Keputusan itu sempat membuat anggota DPRD DKI menggulirkan wacana interpelasi, dan mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama angkat bicara.

Kontroversi lainnya, yakni seni instalasi bambu dan batu di Bundaran Hotel Indonesia, trotoar untuk pedagang kaki lima, menunjuk Donny Andy Saragih yang merupakan tersangka menjadi Dirut Transjakarta, revitalisasi Taman Ismail Marzuki, reklamasi Ancol, dan yang paling fonomenal yakni batalnya penyelenggaraan Formula E di Kawasan Monas.

Baca Juga: Geger Baliho Arief Muhammad 'Nangkring' di Tangsel, Rachel Vennya: Gak Kaget karena Emang Layak Maju

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah