“Teori apa yang bisa menjelaskan ideologi Pancasila kita? Mungkin kita perlu mempertimbangkan teorinya Fred Riggs tentang ‘Prismatic Society’,” tuturnya.
Diketahui, Prismatic society merupakan teori tentang masyarakat transisi. Setidaknya ada tiga ciri utama dari teori ini.
Baca Juga: 5 Ide Cerdas Bisnis Online di Masa Pandemi, Salah Satunya Bisa Raup Penghasilan Rp65 Juta per Bulan
Pertama adalah heteroginitas, yakni perbedaan dan percampuran yang nyata antara sifat-sifat tradisional dan modern.
Pada masyarakat yang sedang berada dalam proses industrialisasi dan modernisasi, di mana yang lama dan yang baru berada dalam suatu campuran yang heterogen, kadang-kadang mempunyai kesan bahwa administrasi dapat dilihat sebagai hal yang terpisah.
Kedua ciri overlapping, yaitu gambaran kelaziman adanya tindakan antara berbagai struktur formal yang dideferensiasikan dan dispesialisasikan dengan berbagai struktur informal yang belum dideferensiasikan dan dispesialisasikan.
Baca Juga: 1.000 Massa Demo Bakal Turun ke Jalan Lagi Hari Ini, Kepolisian Bersiap Amankan Jalannya Unjuk Rasa
Ketiga ciri formalisme, yaitu menggambarkan adanya ketidaksesuaian dalam kadar yang cukup tinggi antara berbagai hal yang telah ditetapkan secara formal dengan praktik atau tindakan nyata di lapangan.
Ketidaksesuaian antara norma-norma formal dengan realita.
Semakin formalistis situasi administrasi maka semakin kurang pengaruhnya terhadap perubahan perilaku yang sesuai dengan norma-norma yang digariskan.