7. Kenapa berbagai peraturan dan birokrasi masih berkelit di Kemenkes?
8. Kenapa perlindungan Tenaga Kesehatan (nakes) belum maksimal?
Baca Juga: Buntut Jenazah pasien Corona Wanita Dimandikan Petugas Pria, MUI Cabut Sertifikasi Bilal Mayit
9. Spesifik soal Tenaga Kesehatan, angka kematian Nakes sangat tinggi dan masih terus naik, kapan akan dilakukan perbaikan?
10. Masih ada disparitas antara data pusat dan data daerah, padahal hal tersebut saat pandemi masih sangat krusial untuk menentukan kebijakan, mengapa tidak juga beres?
11. Bagaimana dengan data bahwa gedung Kemenkes menjadi klaster perkantoran terbesar di Jakarta? Kenapa tidak terbuka dan transparan lalu menutup kantor?
Baca Juga: Uji Coba Terakhir Melawan Dinamo Zagreb, Shin Tae-yong: Siap Tunjukkan Permainan Terbaik
12. Ada banyak menteri kesehatan yang gugur dalam penanganan Covid-19, misal pada 'Menkes' New Zealand, Ceko, Polandia, Brazil, Chile, Pakistan, Israel (Public Health Director), Kanada (Public Health Agency Presiden), apakah penanganan kita lebih baik daripada negara-negara yang 'Menkes'nya mundur tersebut?
13. Tidak hanya desakan Presiden, namun publik diantaranya melalui petisi meminta dengan kebesaran hati Menkes untuk mundur, siap mundur pak?
14. Atau bagaimana untuk bisa meyakinkan publik bahwa Anda memang masih layak menjalankan atau posisi yang berat ini?